Bermain adalah kegiatan menyenangkan yang dilakukan oleh anak-anak yag diwarnai dengan pengembangan daya khayal untuk menciptakan kronoligi cerita, kisah atau alur pemikiran tertentu sesuai dengan usianya.Kegiatan bermain apapun pada umumnya disertai dengan kemampuan imajinasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi intelektual,emosi, psikomotorik maupun keterampilan sosial. Imajinasi anak ini berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan berbicara. Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi.Â
Proses ini mendorong semua kekuatan yang bersifat emosi untuk terlibat dan berperan aktif dalam merangsang pemikiran dan gagasan kreatif, serta memberikan energi pada tindakan kreatif. Dan menjadi sarana bagi anak belajar memahamai realita keberadaan dirinya juga lingkungannya. Taraf imajinasi yang dimanfaatkan untuk permainan sesuai dengan tahap usia perkembangannya misalnya bayi, anak usia bawah tiga tahun, anak usia bawah lima tahun, anak tengah, dan remaja.Â
Masing-masing usia memiliki karakteristik perkembanga imajinasi yang berbeda. Kemampuan imajinatif anak merupakan bagian dari aktivitas otak kanan yang bermanfaat untuk kecerdasannya. Pada anak bayi usia 0-4 bulan kegiatan bermain masih dipengaruhi oleh gerakan refleks, bayi usia 5-7 bulan kegiatan bermain sudah mulai mnggunakan organ-organ tubuh sendiri yang bersifat otokosmik, bayi usia 6-8bulan kegiatan bermain mengarah pada kemampuan reaksi primer dan sekunder , bayi atau anak uia10-18 bulan kegiatan bermain mulai memanfaatkan daya khayal karena anak telah memiliki permensi objek .Â
Selanjutnya anak usia 1-5 tahun cenderung telah memiliki daya imajinasi yang berkembang dengan baik, sehingga kemampuan bermain makin kompleks dan kreatif. Sementara pada anak usia sekolah, imajinasi anak berada pada tahap intensitas paling kuat dengan materi ingatan yang paling banyak.