Mohon tunggu...
Ine NovitaSafitri
Ine NovitaSafitri Mohon Tunggu... Lainnya - novitaaaa

halo saya novita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Faktor Penyebab Kemiskinan dan Cara Menanggulanginya

13 Oktober 2021   21:10 Diperbarui: 13 Oktober 2021   21:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Kemiskinan adalah salah satu masalah yang hingga kini tidak ada ujungnya, terutama di negara berkembang seperti Indonesia ini. Kemiskinan merupakan keadaan serba kekurangan baik harta maupun benda berharga yang dialami penderitaannya oleh seseorang ataupun kelompok orang yang hidup di area lingkungan serba kekurangan atau kemiskinan, baik itu dalam pengertian modal berupa uang, kekuatan sosial, pengetahuan, hukum, politik, ataupun akses fasilitas umum, serta kesempatan kerja (Suparlan 2000).

Sudah banyak cara dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan ini, namun tetap saja hasilnya belum juga optimal. Bukan caranya yang salah, mungkin saja ada beberapa hal yang dilewatkan ketika hendak menumpas masalah kemiskinan ini. Oleh karena itu, pada esai ini, saya akan memaparkan beberapa hal tentang cara apa saja yang dilakukan untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan terutama yang ada di Indonesia.

Metode yang saya gunakan adalah dengan memperhatikan faktor-faktor utama yang menyebabkan kemiskinan ini. Dengan melihat faktor apa saja yang menyebabkan kemiskinan terjadi di Indonesia, kita akan tahu bagaimana cara yang paling tepat untuk mengakhirinya. Kemiskinan sendiri ada beberapa tipe, ditinjau berdasarkan kelompok sasaran. Antara lain, kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, dan kemiskinan struktural.

Dari pemaparan serta data-data tersebut, saya akan menjelaskan bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan sesuai dengan faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan itu sendiri.

Isi

Sebelum mencari cara bagaimana menumpas kemiskinan yang ada di Indonesia, tentu saja hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melihat apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya kemiskinan. Kemiskinan secara simultan bisa terjadi karena dipengaruhi oleh variabel berupa inflasi, konsumsi, IPM, pendidikan, serta pendapatan perkapita. Hal tersebut bisa dijelaskan dengan penjelasan table yang menghasilkan nilai F sig kurang dari 0,05 serta model yang dinyatakan cocok.

Di antara faktor-faktor yang disebutkan di atas, ada dua faktor yang bisa mempengaruhi tingkat kemiskinan secara negatif serta signifikan, yakni konsumsi dan IPM atau Indeks Pembangunan Manusia. Konsumsi apabila semakin besar, maka tingkat kemiskinan yang timbul akan semakin turun. BPS atau Badan Pusat Statistik menentukan bahwa adanya tingkat konsumsi apabila kurang dari 2100 kalori, maka akan ditentukan sebagai masyarakat yang tergolong berada di bawah garis kemiskinan.

Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan secara negative. Semakin rendah tingkat IPM yang ada, tingkat kemiskinan juga akan semakin tinggi. Karena IPM sendiri mencerminkan tentang kualitas dari tingkat pembangunan manusia di Indonesia sendiri. Seperti yang kita tahu, bahwa indeks pembangunan manusia juga merupakan parameter yang menentukan apakah negara tersebut merupakan negara terbelakang, berkembang, atau bahkan maju.

Untuk variable inflasi sendiri tidak mempunyai pengaruh yang signifikan tetapi memiliki hubungan yang negative terhadap tingkat kemiskinan. Karena terdapat harapan kenaikan tingkat harga atau expected inflation pada masa yang akan datang, ternyata ikut menjadi faktor dari terjadinya inflasi.

Sama halnya dengan variable yang lain, variable selanjutnya adalah pendapatan yang mempunyai hubungan negative dengan tingkat kemiskinan. Variable pendapatan perkapita tidak menunjukkan secara riil tentang kemiskinan masyarakat. Sedangkan variable pendidikan tidak memiliki pengaruh yang begitu signifikan pada tingkat kemiskinan. Hal tersebut dapat dilihat dari sektor pendidikan yang memberikan kontribusi untuk jangka panjang pada tingkat kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun