Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Breakingnews! Ribut Tetangga Gegara Menanti Hadiah

7 Agustus 2015   11:13 Diperbarui: 7 Agustus 2015   11:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Sore jelang petang, di ujung Selatan jalan desa terlihat kang Bejo sembari menenteng gulungan koran bergegas ke rumah sampingnya yang dihuni Kang Budi yang masih kerabat dekat, mereka berdua bertetangga dan hobi mengikuti kuis berhadiah dan isi TTS mingguan koran Kompas.

Di teras depan mereka berdua ngobrol, langsung kang Bejo mengangsurkan koran “Kang ini lihat pengumuman TTS kompas Minggu lalu…Alhamdulillah ini ada nama ku” dengan wajah ceria, sesaat kang Budi melihat-lihat kolom pengumuman lantas menjulurkan tangan “Selamat kang, wah…hadiahnya lumayan. Anu sebentar kang, sebentar yaa…” ucapnya sembari berdiri masuk ke dalam. Sesaat kemudian Kang Budi menyodorkan selembar kuis dan pengumumannya “Oh…kamu juga dapat hadiah dari kuis Mall, selamat… wow lumayan hadiahnya” ucap kang Bejo sembari salam-salaman lalu mereka ngobrol ngalor-ngidul, kang Bejo mengungkapkan rencananya “Sip lah…akhirnya terkabul sekeliling rumah aku tanami segala jenis tanaman sayuran dan buah” ujar kang Bedjo bangga, langsung disahut kang Budi “Sama kang, keinginanku sekarang terkabul pelihara kambing dan ayam” ujarnya dengan mimik senang.

Namun tidak demikian dengan mimik kang Bejo demi mendengar kambing dan Ayam, kang Bejo terkesiap lantas menatap tajam “Tidak bisa kang, kamu tidak boleh pelihara kambing dan ayam, harus buat kandangnya dahulu” ujarnya sembari jari tangan goyang-goyang, kang Budi terkesiap pula sembari menatap heran “Lho kenapa…”,

“Pasti mereka memakan dan merusak kebunku!” jawab kang Bejo ketus.

“Tidak bisa kamu tak bisa melarang seenaknya, ini tanah rumah hak milik sendiri” sanggah kang Budi sembari menggoyang-goyang kan tangannya.

“Pokoknya tidak boleh, kamu harus buat kandang terlebih dahulu!”

“Kamu juga buat pagar keliling rumahmu, jangan atur-atur tetangga atur rumahmu sendiri!”

“Pagar keliling percuma disruduk kambing yaa.. jebol, ayam mu bisa terbang masuk. Pokoknya kamu buat kandang, awas kalau tidak!” Ancam kang Bejo dengan nada tinggi.

Mereka berdua saling berhadapan dan otot-ototan saling adu argumen dengan nada semakin tinggi, lantas para tetangga mulai mendekat, tak mau dilerai dan akhirnya mau di ajak ke rumah Pak RT diiring tetangga kanan kirinya semakin riuh.

Rumah pak RT selemparan batu, setibanya mereka saling mengadu. “Pak RT mohon solusi, kebun saya rusak ayam dan tanaman dimakan kambing pak Budi yang liar, disuruh buat kandang  tak mau!” adu kang Bejo sembari tangannya nunjuk-nunjuk kang Budi, yang ditunjuk langsung menjahut, “Lho pak RT kan hak saya pelihara kambing dan ayam!” adu kang Budi tak mau kalah lalu mereka mengulang lagi di depan pak RT saling otot-ototan adu argumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun