Mohon tunggu...
Indri Lestari
Indri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Andalas

Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Bioteknologi Pangan di Indonesia

10 Januari 2022   23:38 Diperbarui: 11 Januari 2022   00:08 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi terkait pemanfaatan makhluk hidup, baik mikroorganisme maupun makroorganisme, yang diaplikasikan melalui teknologi. Sampai saat ini, bioteknologi mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ini dikarenakan bioteknologi berperan sangat luas dalam berbagai bidang, salah satunya terkait pemenuhan kebutuhan manusia, yaitu bidang pangan.

Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini dipengaruhi oleh letak Indonesia secara geologis, geografis, geomorfologis, dan maritim serta dibuktikan dengan keadaan tanah Indonesia yang sangat subur. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan pertanian yang luas dan sebagian besar penduduknya bekerja dalam bidang pertanian. Oleh karena itu, Indonesia berperan penting sebagai produsen bahan pangan di mata dunia. Selain itu, dengan jumlah penduduk mencapai 216 juta jiwa dan angka pertumbuhan 1,7% pertahun, mengindikasikan bahwa diperlukan ketersediaan bahan pangan yang besar.

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal dan setiap manusia di dunia perlu memenuhi kebutuhan pangannya. Pangan menjadi landasan utama manusia sebagai sumber zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air) untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan (Setyaningsih dkk, 2009). Dengan demikian, pangan menjadi kebutuhan paling dasar dari suatu bangsa.

Bioteknologi dalam bidang pangan adalah suatu disiplin ilmu mengenai pemanfaatan berbagai jenis mikroorganisme menguntungkan yang bertujuan untuk menghasilkan produk bahan pangan manusia. Ilmu bioteknologi pangan ini dijadikan landasan dalam mempersiapkan bahan sampai dengan pengolahannya menjadi produk siap olah maupun siap hidang.

Menurut Habibi-Najafi (2006), bioteknologi pangan juga didefinisikan sebagai aplikasi teknik biologis untuk hasil tanaman pangan, hewan, dan mikroorganisme dengan tujuan meningkatkan sifat, kualitas, keamanan, dan kemudahan dalam pemrosesan dan produksi pangan.

Bioteknologi pangan dapat diklasifikasikan menjadi bioteknologi pangan konvensional dan modern. Bioteknologi pangan konvensional memiliki ruang lingkup yang sangat terbatas pada peran mikroorganisme dengan menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil serta dalam proses produksinya masih menggunakan peralatan sederhana. Hasil dari bioteknologi ini adalah tempe, keju, kecap, tapai, dan roti. Sementara itu, bioteknologi pangan modern memiliki ruang lingkup yang lebih luas melibatkan rekayasa genetika yang menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik sehingga menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Hasil dari bioteknologi ini adalah semangka kotak, tomat kebal hama, dan golden rice yang berkhasiat untuk mengurangi jumlah penderita kekurangan vitamin A.

Penerapan bioteknologi pangan menuai dampak, baik dampak positif dan dampak negatif. Dengan demikian, kita harus cermat dalam menyikapi berbagai dampak yang ditimbulkan. Berbagai dampak tersebut di antaranya:

A. Dampak Positif

1. Menghasilkan produk makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan mampu meningkatkan kualitas serta produktivitas pangan.

2. Menjadi landasan terciptanya variasi makanan baru dengan nilai gizi tinggi yang sehat.

3. Memenuhi ragam kebutuhan pangan dengan cepat, mulai dari makanan, minuman, dan obat-obatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun