Mohon tunggu...
Indra Agung Putrantoro
Indra Agung Putrantoro Mohon Tunggu... Musisi - Musician | Diploma in Optometry | Undergraduate Student in History Education

Seorang penikmat musik dan sejarah yang santuy, no offense dan jangan terlalu serius dengan tulisan-tulisan dari saya.. Surel : indra.putrantoro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-usul Masuknya Sistem Pemerintahan Monarki di Bumi Nusantara

18 Oktober 2019   01:21 Diperbarui: 18 Oktober 2019   01:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggambaran Xerxes I didalam film 300. source : getwallpapers.com

Kerajaan Pertama di Nusantara

Sewaktu SD (kurikulum 80 -- 90an) kita selalu diajarkan di bangku sekolah bahwa kerajaan pertama di Indonesia adalah kerajaan bercorak Hindu yang bernama Kutai Martadipura yang berdiri pada abad ke-4 masehi dan berlokasi di Muara Kaman - Kalimantan Timur (hulu sungai Kapuas). Namun seiring berjalannya waktu dimana teknologi semakin canggih dan semakin banyaknya temuan arkeologi baru di Nusantara, dan kini setelah update berdasarkan Naskah Wangsakerta -- Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara ternyata kerajaan tertua yang pernah berdiri di Nusantara adalah Kerajaan Salakanagara yang berdiri pada tahun 130 masehi yang berlokasi di daerah Teluk Lada, Pandeglang, Banten. Salakanagara dalam bahasa Sansakerta memiliki makna Negara Perak. Oleh karena itu konon Salakanagara lah yang disebut Argyre yang tertulis pada karya yang berjudul Geographia karya dari Klaudius Ptolemaeus (Ptolemeus) seorang ahli geografi, astronom dan astrolog dari provinsi Aegyptus (sekarang berada di wilayah Mesir) di Kekaisaran Romawi pada tahun 150 masehi.

Tokoh awal yang berkuasa di daerah "Argyre" ini adalah Aki Tirem (Sang Aki Luhur Mulya) yang konon memiliki kesaktian yang sungguh luar biasa, bahkan ada sebuah perguruan silat yang saya pernah berguru disana (perguruannya kini telah dibubarkan) yang memiliki sebuah anti-tesis dan sangat mengagumi sosok Aki Tirem tersebut. Bahkan mereka menghubungkan Aki Tirem dengan sosok Arkhytirhema dari bangsa Lemuria (saya tidak akan membahas anti-tesis tentang Arkhytirhema tersebut dikarenakan history gap yang terlalu jauh dengan sosok Aki Tirem dari Salakanagara, dimana Arkhytirhema kemungkinan hidup pada periode 40.000 tahun sebelum masehi berbeda jauh dengan periode hidupnya Aki Tirem). Saat itu Salakanagara belumlah berbentuk kerajaan, sehingga Aki Tirem bukanlah raja dari Salakanagara, namun lebih ke Penguasa, Pemimpin, ataupun Tokoh paling berpengaruh disana.

Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa awal mula berdirinya Kerajaan Pertama di Tatar Sunda dan Nusantara tidak luput dari campur tangan dan inisiatif dari orang-orang lingkaran istana ataupun keturunan bangsawan dari Kerajaan di India. Dan pendiri Kerajaan Salakanagara sendiri bernama Prabu Dewawarman I (Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara).

Prabu Dewawarman I

Dewawarman merupakan seorang duta dan pemimpin sebuah ekspedisi dagang dari Dinasti Pallava (Pallawa) yang datang ke Nusantara. Dinasti Pallava adalah dinasti yang memerintah di India Selatan yang meliputi wilayah Tamil Nadu utara dan wilayah Andhra Pradesh selatan dengan ibukota yang berada di Kanchipuram. Singkat cerita di tatar Sunda Dewawarman kemudian memperistri putri dari Aki Tirem yaitu Dewi Pohaci Larasati. Peristiwa ini membuat para pengikut dan pasukan yang dibawa Dewawarman dari Pallava ikut-ikutan menikahi wanita setempat (Salakanagara) dan gak mau pulang ke Pallava.

Setelah Aki Tirem wafat, Dewawarman kemudian diwariskan kekuasaan dari mertua nya di Salakanagara. Pada tahun 130 Dewawarman mempelopori berdirinya kerajaan pertama di Nusantara dengan mendirikan Kerajaan Salakanagara dengan ibukota di Rajatapura. Yang berarti bahwa dia mengenalkan konsep baru dimana Tahta Raja diwariskan secara turun-temurun, sesuatu yang belum ada pada masyarakat kita sebelumnya. Dominasi trah Bharata (India) akan sangat terlihat jelas nantinya. Misalnya Raja Dewawarman III bisa dibilang murni Bharata, nama aslinya Singasagara Bhimayasawirya yang merupakan cucu dari Dewawarman I dari Ibu asli India (Bharata). Wilayah Kerajaan Salakanagara sendiri meliputi Daerah Teluk Lada, Pandeglang (Banten), Agrabintapura (Gunung Padang - Cianjur), Agninusa (Pulau Krakatau), Ujung Kulon (Banten), dan Tanjung Kidul (Cianjur Selatan).

Rajadirajaguru Jayasingawarman

Jayasingawarman (Jayasingawarman Gurudarmapurusa) adalah pendiri Kerajaan Tarumanagara yang memerintah pada tahun 358 -- 382 masehi. Dahulunya Jayasingawarman merupakan Maharesi dari Dinasti Shalankayana. Dinasti Shalankayana merupakan kerajaan bawahan dari Dinasti Pallava, wilayah Dinasti Shalankayana berada diantara Sungai Godavari dan Sungai Krishna di  Andhra, Bharata (India). Jayasingawarman bersama para pengikutnya mengungsi ke Nusantara akibat Dinasti Shalankayana diserang dan ditaklukan oleh Maharaja Samudragupta dari Dinasti Gupta. Pada era keemasannya Dinasti Gupta menguasai hampir keseluruhan India, sebagian wilayah Pakistan, sebagian wilayah Bangladesh dan sebagian wilayah Nepal.

Setelah mengungsi ke ujung barat Pulau Jawa kemudian Jayasingawarman dinikahkan dengan Putri dari Dewawarman VIII. Pada masa kepemimpinan Dewawarman IX pamor Kerajaan Salakanagara semakin menurun. Bahkan setelah Jayasingawarman mendirikan Kerajaan Tarumanaga, Salakanagara nantinya malah menjadi kerajaan bawahan dari Tarumanagara. Pada masa kekuasaannya pusat pemerintahan dipindahkan dari Rajatapura ke Tarumanagara dengan ibukota Sundapura yang berada di wilayah Bekasi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun