Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Insinyur - Pengamat Aspal Buton

Lulusan Teknik Kimia ITB tahun 1976 Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Aspal Buton - Aspal Indonesia

15 Agustus 2018   14:41 Diperbarui: 16 Agustus 2018   05:36 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesiana.tempo.com

Tidak terasa, 6 tahun lagi kita akan memperingati 1 abad aspal Buton; yaitu pada tahun 2024. Mengapa sampai hari ini aspal Buton masih belum mampu menggantikan aspal minyak impor? Mengapa Aspal Buton masih belum mampu menjadi "Tuan Rumah di Negeri Sendiri" ? Dan masih banyak pertanyaan pertanyaan lain lagi. Mengapa aspal Buton masih selalu dipandang sebelah mata oleh Pemerintahnya sendiri? Apa sebenarnya kesalahan aspal Buton selama ini?

Sejarah panjang aspal Buton menunjukkan bahwa keberpihakan Pemerintah terhadap nasib dan masa depan aspal Buton masih belum tampak. Pemerintah selama ini masih merasa lebih nyaman dengan mengimpor aspal minyak dari pada melirik kepada potensi aspal Buton yang sangat luar biasa. Aspal Buton dianggap bukan merupakan pilihan yang bijak pada saat ini, karena harganya masih dianggap lebih mahal dari pada mengimpor aspal minyak. Untuk apa kita repot-repot memikirkan aspal Buton, kalau impor aspal minyak masih bisa dilakukan tanpa ada suatu hambatan apa pun yang berarti ? Selama ini tidak ada satu pihak pun yang merasa berkeberatan ?. Impor aspal minyak adalah cara turun temurun untuk memenuhi kebutuhan aspal di dalam negeri dengan cara yang paling cepat dan mudah. Jadi untuk apa dipersulit kalau memang bisa dipermudah ? Apakah benar demikian ?

Mengutip berita di CNN Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2018, Pemerintah meminta PT Pertamina (persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (persero) untuk menyetop impor barang modal dan menunda pembangunan proyek dalam enam bulan ke depan. Pertamina dan PLN diminta untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di dalam proyek-proyeknya. Pada saat ini Pemerintah tengah fokus dalam pengendalian impor seiring defisit transaksi berjalan kian melebar. Mengapa Pemerintah baru sadar sekarang setelah nilai impor lebih besar dari pada nilai ekspor ? Bukankah kita sudah dari jaman dahulu kala berteriak-teriak dengan lantang: "cintailah produk-produk Indonesia" ? Tetapi apakah selama ini Pemerintah mendengarkan ? Ironis sekali negeriku tercinta ini.

Kalau kita hitung berapa besar nilai aspal minyak yang diimpor Indonesia tiap tahunnya, kita akan merasa terkejut. Setiap tahun Indonesia mengimpor aspal minyak sebesar kurang lebih 1 juta ton per tahun. Harga aspal minyak sekarang ini kita asumsikan sebesar US$ 560 per ton, dan kurs US Dollar terhadap Rupiah adalah Rp. 14.600. Maka setiap tahunnya devisa Negara yang harus dikeluarkan oleh Indonesia untuk mengimpor aspal minyak adalah sebesar Rp. 8.176.000.000.000. Mengapa tidak ada satu pihak pun yang merasa berkeberatan dengan angka yang sebesar ini ? Padahal kita punya aspal Buton yang dapat menggantikan aspal minyak impor. Saya merasa berkeberatan.

Sekarang Pemerintah sudah mulai sadar untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di dalam proyek-proyek Pemerintah. Ayo, kita mulai dengan menggunakan aspal Buton ekstraksi untuk menggantikan aspal minyak impor. Harga aspal Buton ekstraksi lebih murah dari pada harga aspal minyak impor. Lalu, alasan apa lagi sehingga Pemerintah masih tidak mau beralih menggunakan aspal Buton ekstraksi ? Industri aspal Buton akan menciptakan banyak lapangan kerja baru. Hal ini berarti akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Pemerintah diharapkan mau bersungguh-sungguh untuk segera membuat "Road Map" untuk menggunakan aspal Buton ekstraksi guna menggantikan aspal minyak impor. Ingat, 6 tahun lagi aspal Buton akan genap 1 abad. Kalau Pemerintah 6 tahun lagi masih juga mengimpor aspal minyak, apa kata anak, cucu, cicit kita ? Apakah mereka akan tertawa atau menangis ? Hanya mereka lah yang tahu.

"Aspal Buton - Aspal Indonesia" adalah semboyan untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, cinta Ibu Pertiwi, cinta Bangsa dan Negara Indonesia, cinta tumpah darah, cinta produk-produk Indonesia, dan cinta Allah SWT yang telah mengkaruniai nikmat yang begitu besar kepada rakyat Indonesia dengan pemberian deposit aspal alam yang sangat melimpah. Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah SWT yang begitu besarnya, kalau tidak dengan memanfaatkannya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia ? Siapakah yang setuju ?

Ayo, rakyat Indonesia, marllah kita bersama-sama bersatu padu membangun industri aspal Buton, aspal Indonesia. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 ini, marilah kita dengan gagah mencanangkan semboyan "Aspal Buton - Aspal Indonesia". Semangat juang dan patriotisme untuk mengisi Kemerdekaan kita. Semoga para Capres dan Cawapres membaca tulisan ini, dan dapat berbuat lebih banyak lagi untuk Bangsa dan Negara Indonesia tercinta melalui ini semboyan "Aspal Buton - Aspal Indonesia". Semoga saja pada tahun 2024 nanti, aspal Buton, aspal Indonesia, sudah dapat menjadi "Tuan Rumah di Negeri Sendiri". Kami tunggu baktimu Bapak Presiden.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun