Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Swasta Jangan Dianggap Sebelah Mata

29 Mei 2022   21:09 Diperbarui: 29 Mei 2022   21:11 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Tua Yang Mempersiapkan Pendidikan Anak | Sumber Situs Parenting

Di kota kecil atau pedesaan, sekolah swasta masih dianggap sebagai pilihan sekolah bagi mereka yang gagal masuk sekolah negeri atau sekolah favorit. Tidak heran muncul stigma sekolah swasta sebagai sekolah "pelarian", banyak anak nakal, hingga dianggap sebelah mata dari sisi pembelajaran. 

Di kota besar, sekolah swasta justru menjelma menjadi sekolah alternatif atau bahkan pilihan utama. Ini karena sekolah swasta banyak dibangun dengan fasilitas mewah, sarana dan prasarana lengkap hingga kurikulum pembelajaran yang berstandar internasional. 

Tidak jarang sekolah swasta modern ini dilirik oleh sebagian kalangan khususnya menengah ke atas menjadi tempat pembelajaran anaknya.

Saya pernah merasakan sekolah swasta saat dulu duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ada kisah menarik mengapa sekolah Swasta memberikan keuntungan sendiri. Apa saja itu?

Berteman dengan Beragam SARA

Dulu saat SD saya sempat bersekolah di SD Mardiyuana Serang. Sebagai sekolah swasta dibawah yayasan Katholik, saya mendapatkan kesempatan berteman dengan banyak teman dari berbagai latar berbeda. 

Anak Siswa Dengan Latar Yang Beragam | Sumber Berita Malang
Anak Siswa Dengan Latar Yang Beragam | Sumber Berita Malang

Saya ingat memiliki teman dari 5 agama mulai Islam, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan bahkan Hindu. 

Saya memiliki beberapa sabat seperti Ivan, dari Jawa dan Abdul asli Sunda yang beragama Islam. Kuncoro Hadi dari Timor yang beragama Katholik serta Ni Putu, teman SD perempuan asal Bali. 

Selain itu banyak teman seangkatan dari keturunan Chinese. Pertimbangan karena saat itu tidak banyak sekolah swasta dan masyatakat Chinese masih sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan jika bersekolah di negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun