Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"White Lies" Sebuah Kebohongan dari Sudut Pandang Berbeda

15 Juli 2021   08:45 Diperbarui: 15 Juli 2021   08:55 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang Berbohong Demi Menghindari Perselisihan. Sumber Lifestyle Okezone

Kita sejak kecil diajarkan untuk selalu berkata jujur dan menghindari kebohongan. Bohong dikategorikan perbuatan tidak baik karena menyampaikan suatu hal tidak sesuai dengan realita.

Saya mengamini hal ini dengan mengganggap bahwa segala kebohongan adalah salah dan bertentangan dengan ajaran agama. Pandangan saya mulai bercabang ketika seseorang berkata bahwa sejatinya ada tindakan "white lies" atau berbohong demi kebaikan yang bisa terjadi di kehidupan kita yang jikalau terjadi justru lebih banyak memberikan dampak positif dibandingkan negatif. 

Fakta mengejutkan justru orang tua jaman dulu banyak menerapkan white lies dalam pola didik anaknya. Contoh sederhana, 

"Jangan main sampai malam. Nanti diculik wewe gombel"

"Jangan buang nasi, nanti nasinya nangis loh"

"Jangan bersiul tengah malam, nanti ada setan datang"

Ungkapan seperti ini diidentikan sebagai mitos atau pamali di tengah masyarakat. Nyatanya jika hal tersebut disampaikan pada generasi muda sekarang. Tentu mereka akan menganggap sebagai kebohongan semata karena daya nalar anak jaman sekarang lebih maju. 

Saya coba memaknai white lies dari sudut pandang berbeda artinya tidak terfokus pada anggapan kebohongan itu selalu salah. Ada hal-hal tertentu dimana kebohongan masih bisa ditolerir dalam suatu kondisi tertentu. Apa saja itu? 

1. Kebohongan Demi Menyelamatkan Nyawa Orang Lain

Masih ingatkah kita akan kasus pembantaian karyawan PT Istaka Karya di Nduga, Papua pada 2018 lalu. Puluhan karyawan PT Istaka Karya tewas dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tanah Papua. 

Simon Tandi menjadi salah satu korban selamat karena sebuah mukjizat. Saat itu dirinya bersama rekannya, Joni Pariangan tengah pergi melaksanakan ibadah di salah satu gereja di Nduga. Ketika selesai beribadah, Simon mendapati basecamp tempatnya kerja dalam kondisi berantakan. 

Dirinya diberitahu oleh warga setempat bahwa rekan-rekannya dibawa ke sebuah bukit dan diduga akan dibantai oleh KKB. Mukjizat terjadi dimana warga setempat berusaha menyelamatkan Simon dan Joni dengan bantuan camat setempat. 

Bisa saja warga dan camat jujur menginfokan keberadaan mereka berdua yang lolos dari pembantaian tersebut kepada pelaku KKB yang seakan mengintimidasi mereka. Namun kebohongan warga setempat serta camat demi menyelamatkan nyawa Simon dan Joni adalah bukti white lies dibutuhkan dalam kondisi ini. Berita selengkapnya klik disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun