Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

[Ketika] Profesi Sales Dipandang Sebelah Mata, Biarlah Uang yang Berbicara

26 April 2021   20:36 Diperbarui: 27 April 2021   07:49 3338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sales sedang menawarkan produk kepada customer.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Pernah suatu ketika saya membaca postingan seseorang di grup FB pencari kerja. Dirinya menuliskan membutuhkan kerjaan apa saja karena sudah lama mengganggur. Namun yang membuat saya tertegun, orang ini menuliskan bersedia kerja apa saja asalkan jangan sales. 

Kondisi hampir serupa pernah saya alami langsung. Junior saat kuliah sharing butuh pekerjaan dan saya memberikan info melamar sebagai sales di kantor namun respon yang diberikan, "klo misalkan ada posisi yang di kantor aja mas". 

Artinya tawaran posisi pekerjaan ditolak mentah-mentah padahal sales di kantor saya bekerja ada gaji bulanan sebesar UMK. Tidak semua perusahaan memberikan gaji bulanan sebesar UMK karena biasanya gaji pokok mereka dibuat kecil agar mereka mengejar insentif untuk meningkatkan penghasilan. 

Belajar pada 2 kasus ini memang masih ada pandangan sebelah mata terhadap profesi sales. Jika digambarkan stigma piramida dalam tingkat pekerjaan, stigma yang berkembang menganggap sales sebagai strata pekerjaan yang masuk di lapisan bawah. 

Tidak hanya itu sales digambarkan sebagai orang yang berjualan secara door to door seperti sales panci atau sales asuransi yang berusaha mengajak orang disekitar sebagai nasabah. Nyatanya dunia sales itu sangat luas seperti sales counter, sales promotion, sales product, sales executive, sales taking order, dan sebagainya. 

Sejatinya stigma yang ada di sebagian masyarakat hanyalah karena mereka mengeneralkan sales yang ditemui dengan semua profesi sales yang ada. Selain itu anggapan bahwa gaji sales tidaklah besar dan tidak dianggap sebanding dengan kerjaan. 

Saya yang dulunya mengawali karier sebagai sales ingin berbagi kan kisah dan pengalaman baik pribadi ataupun pengalaman dari sales lainnya yang mungkin bisa mengubah stigma yang berkembang. 

Apa saja itu?

1. Pendapatan Sales itu Kecil. Benarkah? 

Memang banyak perusahaan yang menerapkan gaji sales dibawah UMK atau di bawah gaji karyawan umumnya. 

Patokan perusahaan, adanya insentif dari hasil penjualan akan mampu meningkatkan pendapatan mereka. Bahkan insentif ini bisa melebihi gaji pokok yang diterima dari perusahaan. Kondisi ini yang menjadi penyemangat sales untuk semakin banyak menjual produk atau jasa agar mendongkrak penghasilan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun