Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yuk, Luangkan 15 Menit untuk Anak Sebelum Mereka Tidur

30 Maret 2021   21:06 Diperbarui: 5 April 2021   15:08 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu sedang membacakan buku cerita. Sumber: iStockphoto via DormeoUK

Adakah di antara Sobat Kompasiana yang dulu sebelum tidur selalu didongengkan oleh Ibunya? Atau sebelum tidur bercanda dulu dengan ayah dan ibu di ruang keluarga atau di kamar? 

Jika ada, tentu ini menjadi pengalaman berharga dan berkesan. 

Namun jika muncul pertanyaan, apakah sobat Kompasiana yang sudah memiliki anak telah meluangkan waktu sejenak untuk mendongeng atau bercanda ria dengan buah hati sebelum mereka tidur?

Entah kenapa ada rasa keprihatinan bagi keluarga muda di jaman sekarang yang waktunya telah habis untuk bekerja, bersosialita atau bergadget ria dengan mengabaikan waktu kebersamaan dengan anak. 

Bahkan saya beberapa kali menemukan kasus dimana anak justru lebih dekat dengan Asisten Rumah Tangga (ART). Atau si anak merasa asing dengan ayah-ibu karena kedua orang tua hampir jarang berinteraksi dengan anak. 

Sangat ironi melihat ketika orang tua pergi bekerja atau keluar kota dalam jangka waktu lama, si anak tampak biasa saja. Tidak ada raut kesedihan di wajahnya. Namun ketika baby sitter atau ART yang biasa mengasuhnya pergi mudik beberapa hari. Si anak nangis meronta-ronta tidak ikhlas untuk berpisah. 

Saya ada kisah menarik dan mungkin bisa dicontoh oleh pasangan muda. Seorang teman kerja di kantor merupakan seorang ibu dengan memiliki putri usia 6 tahun. Suami dan dirinya adalah pekerja sehingga pagi hingga sore akan dihabiskan di kantor. 

Namun ada hal salut yang saya perhatikan dari aktivitas di keluarganya. Teman saya ini akan berusaha keras untuk mengerjakan tugas sebaik dan secepat mungkin agar bisa pulang ontime jam 4 sore. Padahal banyak karyawan lain di posisi sama justru pulang bisa jam 5 atau 6 sore. 

Saya pun sempat bertanya, kok semangat sekali menyelesaikan tugas kantor agar bisa ontime? Jawabnya sederhana dan mengena, "Saya ingin segera menghabiskan waktu dengan anak dan keluarga."

Wow, ini jawaban seorang ibu yang bijak. Bahkan dirinya kerap kali memposting ketika sampai di rumah dan menyapa si anak, mengobrol dengan anak bahkan ada kebiasaan unik di keluarganya, yaitu 15 menit sebelum tidur adalah waktu bercengkerama dengan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun