Selama masa pandemi, banyak pabrik yang melakukan efisiensi karyawan dengan mengurangi jumlah karyawan dari divisi operator produksi. Ini karena demand atau permintaan yang menurun sehingga pabrik perlu memperhatikan jumlah stock barang.Â
Jangan sampai ketika permintaan menurun justru produksi masih tinggi akan membuat banyak produk tidak terjual bahkan rusak karena sudah mendekati masa expired.
Kini ketika perekonomian mulai merangkak stabil, posisi operator produksi akan bersinar setelah pandemi. Ini terlihat dimana permintaan produk mulai mengalami peningkatan khususnya saat pemerintah mulai melonggarkan aturan terkait PSBB serta telah ditemukan vaksin Covid-19.Â
Hal yang paling terlihat adalah banyak pabrik yang mulai menambah jumlah shift kerja. Jika masa pandemi banyak pabrik yang mengurangi shift kerja karena karyawan banyak dikurangi.Â
Misalkan sebelum Covid-19, ada pabrik yang melakukan 3 shift per hari namun semenjak Covid-19 hanya 1-2 shift saja.Â
Berdasarkan pemantauan saya terhadap beberapa pabrik yang berdiri di dekat tempat saya bekerja. Mulai banyak yang membuka lowongan  untuk posisi operator produksi.Â
Telihat ada penambahan Shift kerja untuk mengejar stock barang mengingat permintaan mulai naik.Â
Tentu ini menjadi kabar baik mengingat posisi operator produksi sangat menyerap banyak tenaga kerja khususnya di pabrik yang merupakan sektor padat karya seperti tekstil maupun otomotif.
2. Wedding Organizer (WO)
Menurut saya WO akan mengalami hal baik setelah masa pandemi. Tidak dipungkiri bahwa adanya aturan larangan untuk mengadakan acara yang mengundang kerumunan massa membuat pasangan muda melakukan upacara pernikahan dengan sederhana dan hanya mengundang keluarga dan orang terdekat saja.Â
Padahal banyak dari pasangan muda ini dapat melaksanakan pernikahan impian mereka seperti dengan pesta yang mewah, undangan yang banyak, menjadi raja dan ratu di pesta pernikahan mereka dan tentu saja berkesan bagi mempelai.