Jangan sampai negara, daerah dan desa menjadi segitiga peperangan antar nilai, ideologi dan filsafat yang membentuknya.Â
Di masa depan, apa yang kemudian terjadi? Mana yang kemudian menjadi hancur?Â
Apakah negara, daerah atau desa? Atau sekaligus ketiganya, ketika mayoritas para penyelelia pemikiran masih berkutat kepada agenda-agenda jangka pendek seperti siapa yang layak memimpin dalam lima tahun mendatang?
Bukanklah lebih baik jika yang terjadi adalah negara merangkul desa? Daerah menyulam negara? Desa merekat daerah? Negara adalah anyaman dari desa-desa mandiri?