Nafa Salshabilla Putri (20 Tahun), Mahasiswa Ilmu Gizi, semester 6. Institut Pertanian Bogor. Menurutnya, Menerapkan pola hidup sehat memang susah, karena mengubah suatu kebiasaan itu sulit. Tetapi, kita bisa menerapkan pola hidup sehat dimulai dengan cara yang sederhana seperti mencuci tangan dan makan yang sehat dan bersih.
Pola hidup sehat sangat penting karena dampaknya untuk keberlangsungan hidup di masa yang akan datang. “Menerapkan pola hidup sehat merupakan aset dimasa yang akan datang, Oleh karena itu semua orang harus menerapkan pola hidup sehat karena berpengaruh terhadap rantai kehidupan, misalnya Ibu hamil ketika dia sudah tidak menerapkan pola hidup yang tidak sehat, maka akan berpengaruh terhadap anaknya, ketika ada sebuah titik sudah tidak benar maka kesananya akan sulit, bisa karena biasa” Ujarnya.
Nafa Salshabila Putri mulai sadar akan pentingnya pola hidup yang sehat ketika dia memulai bangku perkuliahan, hal itu didukung juga dengan faktor lingkungan kampusnya yang dimana selalu ngomongin tentang kesehatan.
“Faktor pendukung saya menerapkan pola hidup sehat itu datang oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Internal adalah dimana saya menumbuhkan motivasi akan pentingnya pola hidup yang sehat. Dan eksternal adalah lingkungan dimana saya tinggal terutama lingkungan keluarga yang paling terdekat”. Ujarnya.
Pola hidup sehat berkaitan erat dengan makanan yang sehat dan bergizi. Hal ini berkesinambungan dengan gaya hidup yaitu apa yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, makanan yang tidak sehat akan berdampak buruk seperti timbul penyakit yang parah. Tidak tanggung – tanggung penyakit obesitas dan penyakit degenerative seperti jantung dan hipertensi menjadi penyumbang penyakit yang diakibatkan karena buruknya pola hidup dan makan yang tidak sehat.
Kita sebagai mahasiswa mungkin sangat familiar juga dengan stigma bahwa “Makan yang sehat dan bergizi itu Mahal”. Sehingga ada beberapa mahasiswa untuk berpikir berkali-kali untuk makan yang sehat dan bergizi. Padahal, itu salah besar. Makan yang sehat dan bergizi bisa di dapatkan dengan budget yang kecil dan disesuaikan dengan uang saku mahasiswa.
“Tempe merupakan protein yang tinggi dengan harga yang murah, apalagi tempe menjadi bahan makanan yang mudah ditemuin. Salmon merupakan makanan yang kandungan omega3nya tinggi. Menurut riset 100 gram Ikan Lele lebih besar kandungan omeganya dibandingkan dengan 100 gram Salmon. Tidak hanya itu saya bisa makan yang sehat karena membiasakan untuk mengolah makanan sendiri. selain saya menghemat uang, saya juga bisa menjamin higienitasnya. Dan dalam proses memasak sebisa mungkin saya mengurangi kandungan gula, garam dan lemak”. Ujarnya.
Nah Temen – temen penting banget bukan buat kita menjaga apa yang kita konsumsi sehari – hari, untuk aset dimasa depan. Tidak perlu mahal, yang murah juga bisa kita temui, bukan?
Untuk itu sebisa mungkin kita mengurangi makanan yang akan berdampak buruk bagi tubuh kita, seperti fast food. Karena fast food adalah makanan yang pengolahannya sudah ditambahkan bahan pangan lainnya sehingga kandungan natriumnya tinggi. Sebisa mungkin makan fresh food dibanding fast food yaa…
Nah, apalagi buat para mahasiswa yang merantau nih, sebisa mungkin kalian mengurangi konsumsi mie isntan dalam kehidupan sehari – hari. Meskipun harganya terjankau dan penyajian nya sangat mudah, tetapi alangkah baiknya kalian menghilangkan kebiasan tersebut yaa..
“Tubuh kita memberi jatah natrium sebesar 2000 mg perhari. Sedangkan kandungan di dalam satu mie instan memiliki kandungan 1800 mg. artinya jika saya atau kalian mengkonsumi mie instan di pagi hari, jatah kita untuk natrium sudah habis”. Ujarnya.