Kemarin siang, begitu saya mendarat dari Makassar, ada sebuah pesan elektronik masuk ke ponsel saya dari seorang kepala sekolah yang isinya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan saya dalam membantu pelaksanaan pembelajaran berbasis komputasi awan dengan menggunakan Microsoft 365.
Tanpa aplikasi tersebut mereka tidak akan tahu bagaimana caranya menjalankan kegiatan belajar dirumah karena kepala daerah sudah memberikan instruksi untuk meniadakan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Tidak lama kemudian pesan sejenis masuk juga dari kepala sekolah di daerah lain yang sudah saya bantu menggunakan aplikasi Google Suite for Education.
Siang itu saya mendapatkan berbagai pesan sejenis yang mengapresiasi bantuan yang telah saya berikan selama ini untuk membuat sekolah menjadi siap dengan pembelajaran abad 21 yang berbasis teknologi digital.
Perjuangan saya ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2002, dan sudah ribuan sekolah / perguruan tinggi yang telah saya bantu untuk menerapkan pembelajaran digital namun hampir seluruhnya menganggap konsep ini sebagai sampingan semata.
Tidak sedikit yang bahkan sudah kembali ke model tradisional dengan guru mengajar didepan kelas, sumber belajar dari buku teks saja, dan evaluasi dalam bentuk ulangan / ujian berbasis hafalan. Tidak heran jika mutu pendidikan Indonesia menjadi salah satu yang terburuk di dunia.
Disisi lain, yang menghambat modernisasi adalah banyaknya tokoh pendidikan Indonesia yang berpendapatan bahwa penggunaan teknologi digital dalam pendidikan lebih banyak mudharatnya dibandingkan dengan maslahatnya.
Permasalahan mulai dari kesehatan mata, kesehatan jiwa, kecanduan, sampai dengan banyaknya konten-konten negatif yang merusak ahlak peserta didik. Sudah sering kali saya berbedat dengan mereka baik melalui tulisan maupun diskusi. Intinya sulit bagi mereka meninggalkan status quo.
Covid-19 Memaksa Pembelajaran Daring
Bagaimana dengan kondisi seperti sekarang saat Mendikbud sudah mengeluarkan Surat Edaran nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metoda daring (dalam jaringan) alias online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)? Masihkah ada lembaga pendidikan yang bersikeras menjadi sekolah antigadget?
Sekolah-sekolah yang sampai saat ini masih antigadget pasti menjadi sekolah yang kebingungan dalam menghadapi situasi ini, ujung-ujungnya hanya bisa meliburkan siswa alias meniadakan proses belajar mengajar sama sekali.