Mohon tunggu...
Indra Suhu
Indra Suhu Mohon Tunggu... Putra Pamanukan -

Menuang Keresahan Dalam Sebuah Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Anda yang Panen, Kami yang Gelagapan!

1 Desember 2017   15:58 Diperbarui: 1 Desember 2017   16:56 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembakaran Jerami Sisa Panen. Sumber: bbpadi.litbang.pertanian.go.id

SURAT TERBUKA

Disampaikan kepada Yth :

1. Bupati Subang, Cq : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang

2. Ketua DPRD Kabupaten Subang

3. Para Kepala UPTD Pertanian sewilayah Pantura Subang

4. Para Petani Pemilik Sawah sewilayah Pantura Subang

5. Para Buruh Tani sewilayah Pantura Subang

Assalamu'alaikum wr.wb...

Pada saat menulis SURAT ini, perlu ANDA semua ketahui bahwa Saya sedang dalam kondisi yang gelagepan, dada terasa sesak, susah bernafas. Bukan karena Saya punya penyakit Asma atau PARU-PARU/TBC, tapi karena ASAP yang timbul akibat jerami sisa panen dibakar secara besar-besaran oleh para petani yang siang tadi memanen sawahnya.

ASAP yang saat ini mengganggu jalan pernafasan Saya, menyelimuti hampir seluruh wilayah Pantura Subang, yang memang sawah-sawahnya menghampar luas dan baru saja dipanen, kemudian ASAP tertiup angin, akhirnya menyebarlah secara merata ke pemukiman warga. Akibatnya polusi udara di mana-mana, bingung mau ngungsi ke mana?!

PANEN RAYA itu datangnya selalu nyaris bersamaan di setiap musimnya, wilayah satu dengan lainnya yang berdekatan hanya berbeda sehari atau dua hari saja. ANDA bayangkan saja, bila di daerah Sewo dengan Mundusari berbeda satu hari, Mundu dengan Pamanukan beda satu hari, terus ke arah barat sampai Patokbeusi, belum lagi ke utara dan selatan. Maka bila musim panen tiba, untuk mendapatkan udara malam yang nyaman, Saya harus menunggu sampai seminggu bahkan lebih, karena PANEN RAYA harus benar-benar tuntas dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun