SURAT TERBUKA
Disampaikan kepada Yth :
1. Bupati Subang, Cq : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang
2. Ketua DPRD Kabupaten Subang
3. Para Kepala UPTD Pertanian sewilayah Pantura Subang
4. Para Petani Pemilik Sawah sewilayah Pantura Subang
5. Para Buruh Tani sewilayah Pantura Subang
Assalamu'alaikum wr.wb...
Pada saat menulis SURAT ini, perlu ANDA semua ketahui bahwa Saya sedang dalam kondisi yang gelagepan, dada terasa sesak, susah bernafas. Bukan karena Saya punya penyakit Asma atau PARU-PARU/TBC, tapi karena ASAP yang timbul akibat jerami sisa panen dibakar secara besar-besaran oleh para petani yang siang tadi memanen sawahnya.
ASAP yang saat ini mengganggu jalan pernafasan Saya, menyelimuti hampir seluruh wilayah Pantura Subang, yang memang sawah-sawahnya menghampar luas dan baru saja dipanen, kemudian ASAP tertiup angin, akhirnya menyebarlah secara merata ke pemukiman warga. Akibatnya polusi udara di mana-mana, bingung mau ngungsi ke mana?!
PANEN RAYA itu datangnya selalu nyaris bersamaan di setiap musimnya, wilayah satu dengan lainnya yang berdekatan hanya berbeda sehari atau dua hari saja. ANDA bayangkan saja, bila di daerah Sewo dengan Mundusari berbeda satu hari, Mundu dengan Pamanukan beda satu hari, terus ke arah barat sampai Patokbeusi, belum lagi ke utara dan selatan. Maka bila musim panen tiba, untuk mendapatkan udara malam yang nyaman, Saya harus menunggu sampai seminggu bahkan lebih, karena PANEN RAYA harus benar-benar tuntas dulu.