Mohon tunggu...
Indra Mannaga
Indra Mannaga Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dinilai Lebih Rendah Risiko, Tembakau Alternatif Kini Mulai Menjadi Gaya Hidup

24 September 2021   18:40 Diperbarui: 24 September 2021   18:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka pengguna rokok di Indonesia terbilang masih tinggi. Maka dari itu, hadir upaya untuk menurunkan angka pengguna rokok dengan menggaungkan produk tembakau alternatif.

Menurut Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), Prof. Achmad Syawqie, negara Indonesia masih menghadapi permasalahan tingginya prevalensi perokok. Beralih ke penggunaan produk tembakau alternatif adalah sebuah upaya untuk mengurangi risiko negatif dari penggunaan rokok pada umumnya.

Achmad menyebutkan, untuk mengurangi penggunaan rokok dan beralih ke produk yang rendah akan risiko, masyarakat harus lebih sadar akan kandungan dan mekanisme produk alternatif yang akan digunakannya.

Mengonsumsi produk tembakau alternatif atau rokok elektrik yang dinilai lebih rendah risikonya, maka penelitian dan para pemberi edukasi harus lebih gencar agar calon konsumen produk ini lebih yakin untuk menggunakannya.

Dengan mengantikan rokok yang mengandung TAR sebagai zat pemicu kanker, ada baiknya memanfaatkan perkembangan teknologi yang dikembangkan menjadi inovasi untuk menghasilkan sebuah produk tembakau alternatif seperti Tembakau yang dipanaskan yang dapat memberikan pengurangan risiko bagi kesehatan.

Tembakau yang dipanaskan saat ini juga sudah banyak dikonsumsi di Indonesia. Hadirnya tembakau yang dipanaskan ini tentu membantu mengurangi kecenderungan terhadap rokok, dan mulai menjadi gaya hidup masyarakat. 

Tembakau alternatif ini tidak menghasilkan TAR, karena dalam proses penggunaannya tanpa menerapkan sistem pembakaran.

Proses pembakaran tembakau menghasilkan lebih dari 7.000 senyawa kimia, dan 2.000 diantaranya terdapat pada TAR. Dalam TAR terkandung zat yang memicu penyakit seperti kanker paru-paru, kardiovaskular, dan juga emfisema.

Mengonsumsi tembakau alternatif ini tidak mengandung TAR, hanya menghirup uap dan nikotin. Hal ini dapat meminimalisasi tubuh terpapar dari bahaya senyawa kimia. Walaupun rendah akan risiko negatif, tembakau alternatif juga tetap memiliki kekurangan tersendiri.

Dengan bukti ilmiah, tembakau alternatif bisa menjadi solusi yang baik untuk perokok dewasa yang ingin beralih bahkan mengurangi konsumsi rokok.

Public Healty England Departemen Kesehatan dan Pelayanan di Inggis menerbitan laporan independen yang merangkum bukti mengenai produk tembakau alternatif. Sebanyak 27,2 persen pengguna produk tembakau alternatif bisa menjadi solusi terbaik untuk upaya berhenti merokok dalam waktu 12 bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun