Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menariknya La Liga Spanyol Meski Tanpa Ronaldo

5 Oktober 2018   12:52 Diperbarui: 5 Oktober 2018   13:44 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Liga Spanyol | aa.com.tr

Kepergian Cristiano Ronaldo di awal musim ini dari Real Madrid ke Juventus membuat pamor La Liga Spanyol semakin menurun di sebagain kalangan. Kepergian Ronaldo ibarat 'tsunami' kecil selanjutnya setelah hengkangnya Neymar dari Barcelona ke PSG.

Hal tersebut tak berlebihan pasalnya sebelum Ronaldo hengkang, jika kita bicara La Liga Spanyol pasca kedatangan pemain Portugal itu pada 2009 selalu terarah pada persaingan ia dengan Lionel Messi.

Tak bisa dipungkiri, persaingan keduanya memang sudah membuat trend baru di kalangan pencinta sepakbola milenial di Indonesia atau mungkin di dunia, keduanya jadi magnet tersendiri mengapa pencinta sepakbola jatuh cinta pada La Liga Spanyol. Ronaldo dan Messi membuat marketing La Liga Spanyol mendapat kemudahan untuk memasarkan liga ini.

Faktanya La Liga sebelum keduanya jadi megabintang hanya dipandang setara dengan dengan Ligue 1 Prancis oleh pencinta sepakbola milenial di Indonesia. Padahal di era sebelumnya sejumlah bintang dunia juga hadir di pentas La Liga Spanyol dari Maradona, Ronaldo de Lima, hingga Ronaldinho.

Faktor para bintang itu juga yang membuat tiga televisi swasta mulai dari ANTV, TPI (sekarang MNC TV) hingga Trans TV) jadi Official Broadcaster La Liga. Sayang asupan laga di La Liga di era tersebut tak bisa menarik market pencita sepakbola Indonesia secara masif yang kadung jatuh cinta pada Liga Inggris dan Serie A.

Banyak faktor yang membuat La Liga di periode itu tak menarik minat pencinta sepakbola Indonesia secara masif, salah satunya soal dominasi Real Madrid dan Barcelona tiap musimnya. Pencinta sepakbola seperti sudah memprediksi siapa yang bakal juara di awal musimnya, ya Real Madrid atau Barcelona.

Pada era 2000-an, Real Madrid mencoba untuk mendobrak pasar sepakbola yang saat itu didominasi oleh Liga Inggris dan Serie A Italia. El Real membangun kekuatan baru bernama Los Galaticos. Sayangnya kemilau era Los Galaticos Real Madrid tak lantas membuat banyak pencinta sepakbola nasional karena itu semakin menguatkan asumsi bahwa hanya dua klub tersebut yang bisa menjadi juara di La Liga.

Padahal jika mau dilihat secara mendalam, banyak menarik yang sebenarnya tetap bisa membuat La Liga Spanyol memiliki kemilau tersendiri meski sudah ditinggalkan Ronaldo dan hanya disisakan Messi seorang. Termasuk soal jawaban dari pertanyaan apakah benar Real Madrid dan Barcelona sangat dominasi La Liga?

Tetap Yang Terbaik di Eropa

La Liga Spanyol | goal.com
La Liga Spanyol | goal.com
Jika ditanya ke sejumlah fans milenila saat ini, siapa liga terbaik saat ini? Mungkin jawabannya rata-rata akan menyebut Liga Primer Inggris. Memang tak bisa dipungkiri marketing Liga Primer Inggris sangat jempolan untuk membuat kompetisi tersebut memiliki nilai jual dan nilai ketertarikan yang tinggi.

Namun jika merujuk pada data federasi sepakbola Eropa, UEFA bahwa kompetisi terbaik di Eropa di 10 - 20 tahun terakhir ialah La Liga Spanyol. Nilai koefisien yang dirilis federasi tertinggi Eropa, UEFA menempatkan La Liga Spanyol di urutan teratas dengan raihan poin 89,355. Menariknya di peringkat kedua justru ditempati oleh Bundesliga Jerman, disusul oleh Inggris, Italia, dan Prancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun