Apa saja yang diperlukan penulis untuk menentukan gaya penulisan?
Gaya penulisan seseorang akan terlihat melalui 7 pedoman yang terdapat dalam World Wide Web Consurtium (W3C). Mulai dari penyusunan judul, tiap paragraf, penggunaan bahasa sampai struktur kalimat. Selain itu, tambahan pedoman memperhatikan hak cipta dan lisence suatu penulisan.Â
Menurut Blakesley dan Hoogeveen (2011) dalam buku berjudul Writing: A Manual for Digital Age terdapat penjelasan 7 pedoman World Wide Web Consurtium (W3C).
Penjelasan 7 pedoman World Wide Web Consurtium (W3C) sebagai berikut,
- Membuat judul dan deskripsi tulisan yang jelas, mudah dipahami serta akurat
- Menyebutkan di awal paragraf/kalimat dengan topik kalimat tulisan
- Membatasi hanya satu gagasan utama di setiap paragraf
- Menghindari bahasa-bahasa yang tidak dipahami oleh banyak orang seperti, bahasa gaul, jargon maupun bahasa yang memuat arti khusus.
- Menggunakan kata-kata yang umum agar mudah dipahami banyak orang
- Menggunakan kata kerja aktif
- Â Menghindari penggunaan struktur kalimat yang kompleks.
Hak Cipta (Copyright)
Selain 7 pedoman World Wide Web Consurtium (W3C), penulis perlu memperhatikan hal yang penting yaitu Hak Cipta. Menurut Blakesley dan Hoogeveen (2011), setiap penulis perlu menyantumkan hak cipta di bawah/akhir tulisan.
Konten berupa visual, tekstual, maupun audio memiliki hak cipta masing-masing. Hak cipta perlu ditautkan sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi bagi setiap konten yang dihasilkan.
Hak Cipta Visual (Gambar)
Menurut Blakesley dan Hoogeveen (2011), dari manapun sumber konten yang didapatkan perlu menautkan di konten tersebut. Meskipun tidak perlu mendapatkan ijin atas hak cipta, namun penulis wajib melakukannya.
Sekalipun konten yang diambil berupa teks maupun visual (gambar). Ketika penulis mengambil konten berupa teks, dapat ditautkan melalui bodynote yang diletakkan setelah kalimat yang dikutip. Sedangkan penulis yang mengambil konten berupa visual (gambar), dapat ditautkan sumber konten di samping atau bawah gambar.