Antri Check In di Bandara yang Kadang menjengkelkan
Baru-baru ini di medsos ramai diberitakan mengenai kesalahpahaman saat penumpang antri check in di konter maskapai penerbangan, bahkan sampai keluar ungkapan-ungkapan yang kurang etis dari salah seorang penumpang yang berujung dengan pelaporan ke polisi, walaupun akhirnya yang mengumpat tersebut meminta maaf secara tertulis atas kesalahannya mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas tersebut. Tulisan ini tidak membahas hal tersebut, dan mudah-mudah masalah “caci-maki” tersebut segera berakhir dengan kebaikan bagi semua pihak.
Mengamati kejadian tersebut, sebenarnya fenomena antri mengantri yang saling mendahului sering ku alami di berbagai bandara khususnya penerbangan domestik. Maskapai yang cukup baik menerapkan antrian secara teratur hanyalah maskapai GA**** dibandingkan dengan maskapai penerbangan domestik lainnya (maaf bukan bermaksud promosi tapi ini pengalaman), bahkan dahulu GA**** menerapkan label / stiker bulat kecil berwarna biru, merah, hijau agar antrian masuk ke dalam pesawat dapat lebih tertib sesuai urutannya. Namun entah mengapa label seperti ini sekarang sudah tidak diterapkan lagi. Apakah model ini dihilangkan karena penumpangnya memang sulit diatur… entahlah…
Saat antre check in di bandara yang sering kutemui yaitu; penumpang merasa sebagai “orang penting” lalu bisa seenaknya menyerobot antrian bahkan kadang-kadang menggunakan ajudannya untuk maju, merasa sudah terlambat lalu ingin di dahulukan karena takut ketinggalan pesawat, penumpang menggunakan jasa porter yang seringkali memiliki ‘kedekatan’ dengan petugas konter, dan berbagai cara lainnya yang sering merugikan penumpang yang antri dengan tertib dan teratur.
Untuk memudahkan antrian, layanan online check in melalui website sebenarnya sudah diterapkan oleh maskapai penerbangan, penumpang tinggal mencetak lalu dibawa ke bandara, namun dibeberapa tempat inovasi yang sudah dibuat demi kemudahan dan kepraktisan agar tidak mengantri ini ternyata masih mengharuskan penumpang untuk menukarkan kembali hasil mencetak boarding-nya di bandara.
Berbeda di bandara domestik, di bandara luar negeri ketika petugas melihat antrian cukup panjang biasanya petugas langsung membuka konter lagi untuk mengurai antrian agar tidak terlalu panjang. Bandingkan dengan Bandara Sukarno-Hatta di terminal 1 A yang keriuhannya kadang kala melebihi terminal bus…!
Nah, supaya jangan sampai terulang kejadian antri di bandara Changi Singapore yang menimbulkan polemik itu, sebaiknya masing-masing pihak yang sedang mengantri di konter check in maskapai penerbangan sebaiknya saling menjaga diri dan introspeksi , kalau menegur ungkapkan dengan cara yang baik, karena cara berbicara itu adalah cermin diri kita.
Dari pada ribut-ribut membahas masalah antrian yang membuat suasana memanas, nih ku oleh-olehin kaos bergambar Tintin dan Kapten Haddock yang sering mengeluarkan umpatan:”Billions of Bilious Blue Blistering Barnacles in a Thundering Typhoon…”. Makian Kapten Haddock memang menjengkelkan seperti: rats! Ectoplasms! bashi bazouks!dan lain-lain, tetapi umpatannya membuat yang mendengar atau membaca komiknya cuma tersenyum terpingkal-pingkal.
Salam wiken. Salam Tintiners. Salam damai selalu!