Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

8 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 8 Desember 2020   11:49 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membahas pembelajaran kreatif dan produktif di salah satu artikel saya kemarin, kali ini kembali dengan tema yang sama tetapi pembahasan yang berbeda. Artikel kali ini, saya mengangkat pembahasan tentang pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu metode pembelajaran kreatif dan produktif. Nah, bagaimana model pembelajaran kooperatif ini? Bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran antar guru dan siswa? Simak penjelasan berikut.

Apa Itu Cooperatif Learning?

Sebagai seorang pengajar, tentunya ingin murid-murid nya cepat menangkap dan memahami sebuah materi yang pengajar sampaikan. Pastinya seorang pengajar menyusun terlebih dahulu sistem pembelajaran dan pencapaiannya. 

Mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran merupakan hal penting bagi seorang pengajar. Maka dari itu sebuah metode, pendekatan, atau teknik pembelajaran adalah hal mendasar yang harus diketahui oleh pengajar. 

Sebenarnya banyak sekali metode belajar yang dapat di terapkan oleh pengajar. Tetapi, tidak semua murid dapat menerimanya dengan baik. Sesuai dengan judul diatas, saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang salah satu metode pembelajaran, yaitu pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan belajar kelompok. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, diharapkan siswa dalam bekerja sama dapat memaksimalkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Pembelajaran kooperatif ini sebenarnya telah digunakan sebagian besar lembaga pendidikan. 

Tetapi mengapa masih saja jauh dari kata maksimal? Karena mungkin pengajar dalam membagi kelompok-kelompok kecil belajar, tidak menyesuaikan tiap tiap kemampuan murid nya. Sebenarnya, ketika menerapkan metode pembelajaran ini, cara membagi kelompok-kelompok kecil adalah dengan memperhatikan kemampuan setiap siswa. Misalnya, dalam satu kelompok tersebut ada siswa yang memang memahami materi. 

Ada juga yang paham tetapi tidak sepenuhnya memahami. Ada juga bahkan yang sama sekali tidak paham. Sehingga dalam satu kelompok tersebut, mereka dapat saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai hasil maksimal dari tujuan belajar. 

Model pembelajaran ini, juga memiliki tujuan yang berdampak pada perkembangan kemampuan siswa. Berikut beberapa tujuan dari pembelajaran kooperatif.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Peningkatan Hasil Belajar Akademik  Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun