Mohon tunggu...
Indhira SriYudhawasti
Indhira SriYudhawasti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Unpad

indhirawasti02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasisme, Colorisme, dan Prasangka: Ketidakadilan dalam Kehidupan Sehari-hari

20 Desember 2020   11:59 Diperbarui: 21 Desember 2020   21:18 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasisme dan colorisme adalah suatu bentuk diskriminasi yang banyak ditemukan di berbagai bagian dunia. Masalah ini berawal sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu dan masih ditemui sampai saat ini. Rasisme dan colorisme adalah suatu bentuk ketidakadilan yang sering kali disepelekan. 

Nyatanya banyak sekali kasus dari ketidakadilan ini yang berdampak besar mulai dari tuduhan hingga kasus-kasus pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah. Baik rasisme maupun colorisme adalah suatu bentuk dari prasangka buruk yang berbahaya dan hingga sekarang masih menjadi masalah sosial yang perlu diperhatikan. Dengan adanya banyak pendekatan terhadap teori-teori prasangka dan akar-akar dari rasisme dan colorisme, maka diharapkan bahwa masalah sosial ini dapat ditangani dan juga agar siklus kejam dari diskriminasi ini dapat berakhir.

Jika berbicara soal ras maka salah satu komponen fisik yang menonjol atau dasar klasifikasi suatu ras adalah warna kulit maka bisa ditarik premis bahwa ras dan warna kulit adalah dua hal yang sangat berdekatan bahkan bisa dibilang bahwa warna kulit adalah bagian dari ras. Hal ini juga berlaku dalam konsep rasisme dan colorisme. Rasisme sendiri merupakan topik yang cukup banyak diketahui masyarakat terutama di tahun 2020 dengan munculnya satu gerakan di berbagai bagian dunia yang berawal dari Amerika Serikat yaitu gerakan BLM (Black Lives Matter). 

Gerakan ini berawal dari kasus George Floyd seorang Afrika-Amerika, yang juga warga sipil A.S., tewas usai lehernya ditekan oleh polisi kota Minneapolis karena diduga melakukan transaksi di sebuah toko menggunakan uang palsu. Dengan kejadian ini, dunia disadarkan bahwa rasisme masih ada dan itu termasuk prasangka buruk pada suatu ras, yang dalam kasus ini tertuju pada orang kulit hitam, yang masih sangat kuat. Rasisme dan colorisme adalah bentuk diskriminasi dan masalah sosial yang serius karena banyak melatarbelakangi masalah-masalah dalam berbagai bidang kehidupan.

Ras sendiri merupakan konstruksi sosial yang mengkategorikan orang-orang dengan persamaan fisik atau biologis baik berdasarkan warna kulit, bentuk wajah hingga tekstur rambut. Perbedaan ras muncul akibat kehidupan manusia yang tersebar di wilayah geografis yang berbeda-beda. Sebuah “ras” akan muncul hanya jika anggota dari masyarakat memutuskan bahwa ciri fisik seperti warna kulit itu ‘signifikan’. 

Sebuah wawancara pernah dilakukan dengan orang-orang yang buta sejak lahir, dari wawancara tersebut terdapat kesimpulan bahwa pandangan mereka terhadap suatu ras sama dengan orang-orang yang bisa melihat. Hal ini menunjukan bahwa ras bukan hanya perihal ciri biologis tetapi juga merupakan konsep sosial yang terkonstruksi, dimana pandangan orang terhadap suatu ras dipelajari dari lingkungannya.

Lingkungan dan masyarakat seringkali menggeneralisasi suatu kelompok tanpa adanya bukti atau secara tidak adil, inilah yang bisa disebut sebagai prasangka. Ada beberapa teori mengenai asal-usul munculnya prasangka, salah satu teori yang cukup mendasar adalah Scapegoat theory atau teori kambing hitam yang menyatakan bahwa prasangka muncul dari perasaan frustasi yang dialihkan oleh seseorang dengan menyalahkan orang lain yang berada di keadaan yang sama tetapi memiliki status lebih rendah atau minoritas. Jika prasangka adalah perilaku maka bentuk nyata atau tindakan dari prasangka adalah diskriminasi. Prasangka dan diskriminasi akan saling menguatkan.

Teorema Thomas menyatakan bahwa situasi yang dianggap nyata akan menjadi nyata dalam setiap konsekuensinya. Teorema ini dapat diterapkan dalam korelasi antara prasangka dan diskriminasi khususnya rasisme dan colorisme dimana prasangka akan menjadi nyata bagi ras yang menjadi korban dari prasangka tersebut. Ras yang terkonstruksi secara sosial akan memercayai bahwa prasangka yang ada adalah nyata hal ini juga berarti bahwa diskrimasi akan ras tersebut ikut ternyatakan. 

Akibatnya tentu muncul rasisme dan colorisme yang merugikan dan memunculkan konflik sosial baru. Jika rasisme adalah sebuah prasangka dimana satu ras lebih inferior disbanding ras lain maka colorisme tentu adalah bagiannya. Berbicara soal colorisme, mungkin banyak orang masih awam mengenai konsep colorisme dan perbedaannya dengan rasisme tetapi nyatanya colorisme lebih sering ditemukan di kehidupan sehari-hari. 

Colorisme sering dianggap lebih sepele karena berbicara soal warna kulit yang lebih menonjol dan umum daripada ras. Salah satu contoh colorisme sehari-hari dan hal ini mungkin cukup sering ditemukan adalah konsep bahwa orang berkulit putih memiliki kedudukan lebih tinggi seperti dalam konsep standar kecantikan biasanya yang memenuhi standar kecantikan adalah orang-orang yang berkulit putih hal ini tanpa disadari menurunkan derajat warna-warna kulit lainnya. 

Nyatanya sejak kecil seringkali lingkungan kita menerapkan tindakan diskriminasi ini seperti saat kita bermain di bawah terik matahari salah satu hal yang paling sering diucapkan orang tua kita pastilah untuk tidak bermain lama-lama karena akan menjadikan kulit lebih gelap, dalam kalimat tersebut bisa dilihat bahwa ada konotasi negatif terhadap kulit gelap. Hal-hal yang dianggap sepele seperti inilah yang bisa menjadi akar dalam ketidakadilan yang ditemukan sehari-hari dalam bidang pendidikan hingga lapangan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun