Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Money

Operasional PT Semen Indonesia Aceh yang Bermasalah

18 Oktober 2017   12:29 Diperbarui: 18 Oktober 2017   17:47 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PT.Semen Indonesia Aceh (Humas SIA)

JAKARTA-Independent, Setiap ada gula pastilah ada semut. Begitulah gambaran dengan keberadaan PT Semen Indonesi Aceh di Pidie. Disatu sisi keberadaan pabrik semen ini masih meninggalkan 1001 masalah.

Masyarakat sekitar Pabrik semen merasa keberatan karena masih ada persoalan lahan tanah yang belum tuntas dibayar oleh pihak perusahan yaitu PT Semen Indonesia Aceh. Bagi para mahasiswa dan para pemuda memandang bahwa keberadaan PT Semen Indonesia Aceh ini akan membuka lapangan pekerjaan baru, masyarakat Pidie sedang membutuhkan lapangan kerja.

Saat ini masyarakat disekitar pabrik hanya menggantungkan pekerjaannya terhadap hasil pertanian. Sudah beberapa bulan terkhir terjadinya penutupan akses jalan masuk ke PT Semen Indonesia Aceh. 

Boikot ini dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang belum puas akan hasil pembayaran ganti rugi tanah. Adanya aksi penyerobotan tanah yang dilakukan secara sepihak oleh PT Semen Indonesia Aceh.

Beberapa waktu yang lalu juga PT Samana Citra Agung sebagai pemegang saham sebesar 12 persen selaku pihak yang memiliki lahan melakukan konferensi pers terhadap puluhan jurnalis yang ada di Banda Aceh. 

Disini dijelaskan asal usul masalah tanah yang telah diganti rugi tetapi masyarakat melakukan blokade dengan menutup jalan utama menuju pabrik semen PT Semen Indonesia Aceh.

Permasalahan dilapangan terkait tanah memang PT Samana Citra Agung  secara hukum memiliki lahan seluas 1.550 hektare,  dan sudah sah yang ditandai dengan adanya sertifikat tanah. 

Masyarakat masih mengakui itu lahan mereka dan belum ada ganti rugi. Sehingga perusahaan tidak bisa melaksanakan kegiatan proyek pembangunan.

Masalah lahan telah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk diselesaikan. Pemerintah provinsi Aceh dalam waktu dekat juga akan memanggil semua pihak yang bertikai untuk duduk bersama.

Data terakhir menunjukan bahwa PT Semen Indonesia Aceh dihentikan untuk sementara sejak 10 Oktober 2017.  Untuk membangun pabrik semen maka PT Semen Indonesia Aceh telah menghabiskan dana Rp 300 miliar dari total proyek senilai  Rp 5,8  Triliun.

Penghentian pabrik semen Laweung tersebut dilakukan PT. Semen Indonesia dikarenakan sampai sekarang persoalan pembebasan lahan di areal pembagunan pabrik itu belum tuntas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun