Mohon tunggu...
Indah Putri Nanda Sari
Indah Putri Nanda Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca adalah jembatan ilmu!📚 💫

Capai mimpimu dan bersinarlah terang💫

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KONDISI MENTAL PELAJAR DI MASA PANDEMI COVID-19

14 Mei 2021   23:15 Diperbarui: 16 Mei 2021   11:04 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.suarasurabaya.net

KONDISI MENTAL PELAJAR DI MASA PANDEMI COVID-19

Dampak pandemi covid-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah Indonesia melakukan kebijakan pembatasan sosial di berbagai bidang, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh atau daring selama masa pandemi covid-19. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah ataupun kampus, maka aktivitas akademik di lingkungan institusi dihentikan. Pelaksanaan pembelajaran secara daring mengubah proses belajar secara keseluruhan. Peralihan dari kelas fisik secara signifikan dapat menimbulkan risiko potensial bagi kesejahteraan mental mereka.

Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap siswa yaitu, pembelajaran daring masih membingungkan siswa, siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, penumpukan informasi/ konsep pada siswa kurang bermanfaat, serta siswa mengalami stres.

Banyak faktor yang menjadi pemicu stres seorang pelajar saat pembelajaran daring diantaranya yaitu, metode pembelajaran yang tidak sesuai atau monoton, keterbatasan gadget yang dimiliki, keterbatasan kuota internet, gangguan sinyal serta pemberian tugas yang banyak tanpa disertai penjelasan. Metode pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa menjadi cepat bosan, tidak seperti biasanya di sekolah mereka bisa bebas berinteraksi dengan temannya dan belajar bersama sambil bereksplorasi di lingkungan sekolah serta ruang kelas sehingga tidak timbul rasa bosan saat belajar. Dalam mengatasi rasa bosan tersebut, dapat dilakukan metode pembelajaran yang lebih interaktif lagi, contohnya mengarahkan siswanya untuk membuat suatu hal yang mengasah kreativitas mereka, sehingga ada interaksi aktif baik guru ke siswa maupun antar siswa.

Sebagai tenaga pengajar, guru diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran daring yang nyaman bagi siswa, membuat metode pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman dan kondisi kesehatan mental siswa pun tetap terjaga. Tidak hanya guru melainkan keluarga juga memiliki peran dan tanggung jawab utama dalam menyediakan bimbingan yang baik dalam proses belajar anak di rumah maupun menjaga kesehatan mental anak selama masa pandemi covid-19, misal dengan menjadi pendengar yang baik atas semua keluh kesah anak selama pembelajaran daring, membantu anak menyesuaikan diri selama pembelajaran daring, menghargai setiap pencapaian yang diperoleh anak, mendampingi anak saat proses pembelajaran berlangsung serta mengembangkan strategi pemecahan masalah yang efektif.

Sumber:
Sumber:
https://th.bing.com/th/id/OIP.pyBUcSj0EFrMJdOo7gFECwHaEc?pid=ImgDet&rs=1 

Pada intinya, kondisi kesehatan mental yang dialami para pelajar tidak terlepas dari peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendampingi anak menghadapi berbagai bentuk perubahan. Salah satu perubahan cara belajar anak saat ini yaitu pembelajaran yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu, hal ini tentunya harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk memaksimalkan kolaborasi sedini mungkin dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi selama pembelajaran daring dengan lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun