Tahun ajaran 2022-2024 baru beberapa minggu terlaksana, seiring dengan di bukanya pembelajaran tatap muka pasca pandemi yang meninggalkan dampak kurang positif di berbagai sektor diantaranya ekonomi, usaha, sosial, moralitas dan tak kalah berdampak pada dunia pendidikan.Â
Ujang Setiawan F,S.Pd salah satu sosok Guru di wilayah kerja Korwil bidang pendidikan Kecamatan Caringin pernah menorehkan perjuangannya di dunia pendidikan dengan melawan kondisi pembelajaran Daring melalui Luring dengan mengistilahkannya GOLODOG TO GOLODOG.Â
 Ketika diwawancarai tim E News  di sela sela kesibukannya yang sekarang menjadi pengawas SD di wilayah kecamatan Caringin  Guru Ujang menuturkan."Tahun ajaran 2022-2023 adalah tahun diberlakukan nya kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar yang secara bertahap dilaksanakan menjadi dua Pase yaitu untuk kelas 1 dan kelas 4 di tingkat sekolah dasar yang di dalamnya menitikberatkan Profil Pelajar Pancasila",Tuturnya.
<a href="https://www.erqitafm.com/2022/07/5-manfaat-daun-pecah-beling-keji-beling.html" target="_blank">Manfaat Daun Keji Beling / Pecah Beling Bagi Kesehatan</a>
 Ujang menambahkan Dampak pandemi menorehkan pengaruh negatif terhadap kebiasaan siswa, siswa mempunyai semangat untuk sekolah tetapi kemampuan dasar membaca dan menulis/ literasi kurang dikuasai  oleh siswa.
Dari pengalaman di lapangan selama mengadakan Supervisi Akademik menurutnnya.Salah satu kelemahan siswa adalah sudah tidak bergairah dan bersemangat  dalam literasi.
 Untuk di wilayah binaaan sendiri saya,menginstruksikan agar guru harus membiasakan siswa untuk LITERASI sebelum atau sesudah jam pelajaran.
 Namun hal tersebut masih kurang berdampak bahkan masih terabaikan.Karena merasa ikut bertanggung jawab terhadap wilayah binaan hususnya umumnya wilayah kerja kecamatan Caringin, Imbuhnya
Guru Ujang boleh dikatakan menginspirasi dan memotivasi guru guru dengan mengadakan COD LITERASI. Kegiatan bawa buku ke Sekolah bina kemudian mengadakan baca buku bersama siswa. memanfaatkan waktu istirahat atau setelah pulang sekolah.Â
 Tujuan nya tiada lain untuk membangkitkan minat baca siswa yang mengalami penurunan. Siswa pada kenyataannya enggan membaca buku karena kemampuan membacanya juga masih kurang.Â