Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 217.512 sekolah,45.357.157 murid dan2.719.712 guru.tetapi yang paling disayangkan adalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan performa yang paling rendah.Menurut PISA (Programme For International Students Assessment) pendidikan Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara,indonesia sangat amat ketinggalan.berdasarkan riset dari profesor lant Pritchett mengenai pendidikan anak-anak Jakarta menyatakan bahwa "anak-anak Jakarta ketinggalan 128 tahun dibandingkan dengan negara-negara lain",terutama dibidang matematika,sains,dan membaca.Â
Hal itu selalu terjadi setiap tahun.disamping itu performa guru-guru di Indonesia juga sangat kurang,ini dibuktikan dengan hasil ujian kompetensi guru nasional dimana performa guru-guru kita secara nasional adalah 53,02 dari 100.
Hal itu terjadi karena banyak guru yang tidak bisa mengajar dengan baik dan memberikan solusi yang dibutuhkan oleh para muridnya.hal ini dibuktikan dengan banyaknya para siswa yang merasa tidak puas dengan pembelajaran yang dilakukannya di sekolah sehingga mereka mencari solusi sendiri dengan mengikuti bimbel ,meskipun demikian tidak semua bimbel itu memiliki kualitas yang baik sehingga  banyak yang merasa kurang puas selain itu juga mengeluarkan biaya yang tidak murah .oleh karena itu guru harus benar-benar memiliki keahlian dibidangnya dan juga  menerapkan pembelajaran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif,serta  menyenangkan  agar nantinya siswa menjadi faham dan pembelajaran pun berkualitas.selain itu juga pembelajaran disekolah itu mengacu pada kurikulum membosankan yang dibuat oleh pemerintahan dengan banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari dan waktu yang  hanya dihabiskan  untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar disekolah saja .padahal para siswa juga perlu untuk berkreativitas dan melakukan berbagai hobinya,ditambah lagi adanya tuntutan standar nilai yang harus di penuhi.akibatnya, sekolah menjadi hal yang membosankan dan momok yang ditakuti oleh para siswa.oleh karena itu,pendidikan tidak boleh tersentralisasi dalam suatu titik seperti diatur pemerintah jika kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan.sehingga pemerintah hanya sebagai climate control dimana hanya bertugas mengawasi iklim pendidikan.sedangkan yang bertugas mengatur dan mengarahkan bagaimana proses pembelajaran berlangsung adalah tugas dari tenaga pendidik karena tenaga pendidiklah yang langsung terjun dan mengetahui kondisi lapangan.     Â