Mohon tunggu...
PEMUDA INDONESIA
PEMUDA INDONESIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surabaya

Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Matematika bagi Gen-Z Bagaikan Film Romantis yang Memiliki Banyak Penggemar?

30 September 2022   12:25 Diperbarui: 30 September 2022   12:37 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gen Z juga dikenal sebagai iGeneration. Nama tersebut terinspirasi dari nama produk teknologi terkemuka dunia yakni Apple. iGeneration atau Generasi Z adalah generasi internet yang hidup dengan internet dan teknologi. 

Generasi Z memiliki keunggulan bisa multitasking. Mampu melakukan berbagai aktivitas dalam waktu bersamaan, seperti menggunakan komputer, bermain media sosial, mendengarkan musik. Hal ini karena Gen Z telah terpapar teknologi sejak lahir sehingga mereka dapat memanfaatkannya secara maksimal.

Salah satu ciri utama Gen Z adalah terbiasa dengan apa pun yang berbau teknologi atau paham teknologi. Dengan cara ini, mereka tidak memiliki masalah Ketika menggunakan perangkat teknis sejak usia dini. 

Generasi Z mengadopsi teknologi sejak usia dini, sehingga mereka biasanya cepat menangkap teknologi yang baru dirilis. Itu juga karena lahir di era perkembangan teknologi yang pesat. Bahkan bisa dikatakan sangat berhadapan dengan teknologi.

Digitalisasi pendidikan memegang peranan kunci dalam mendukung kemajuan pendidikan Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang mandiri. Karena melihat kemajuan zaman dan teknologi digitalisasi, ini akan menjadi jembatan yang memutar roda pendidikan di Indonesia. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa banyak siswa SD, SMP, dan SMA sudah memiliki ponsel dan gadget lainnya dengan performa tinggi. Apalagi cara mereka belajar di sekolah juga mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Pemodelan matematika yang dulu membutuhkan waktu yang lama, kini dapat diselesaikan dengan cepat tanpa mengurangi tingkat akurasinya. Hal ini juga mendorong penyederhanaan dalam pemodelan matematika sehingga menghasilkan solusi yang realistis. 

Salah satu contohnya dalam pelajaran statistika, yang sebelumnya dalam melakukan proses Analisa data menggunakan cara manual seiring berkembangnya teknologi telah banyak software yang dapat membantu matematikawan dalam melakukan proses Analisa data seperti SPSS.

Meskipun ketidakpastian dalam perhitungan matematika akan selalu ada, akan tetapi tingkat akurasi tinggi yang ditawarkan oleh teknologi digital akan semakin mempermudah ilmuwan dalam perhitungan tingkat mikro dengan lebih baik.

Hal inilah yang mengakibatkan generasi Z berpotensi dapat mengubah paradigma masyarakat akan matematika dan menjadikan matematika sebagai pelajaran yang memiliki banyak peminat layaknya film romantis yang selalu mendapatkan banyak penggemar.

Kemudahan-kemudahan dalam belajar matematika dalam berkembangnya teknologi yang semakin pesat cukup menjanjikan adanya transformasi yang cukup besar dalam pembelajaran matematika terutama pada masa generasi Z, sehingga tidak perlu khawatir berlebihan mengenai pandangan atau paradigma masyarakat yang tidak kunjung berubah mengenai ilmu matematika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun