Mohon tunggu...
Indah KurniaSinaga
Indah KurniaSinaga Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasib Pengusaha POM Bensin Mini Dalam Kenaikan BBM

7 Desember 2022   13:35 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:59 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) per Kamis (3/3/2022). Pertamina menyebut kenaikan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex dilakukan karena mengikuti perkembangan harga BBM di pasar internasional yang tengah melejit sebagai dampak dari perang yang terjadi di Ukraina. 

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dijalankan pemerintahan mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Warga keberatan dan menilai kenaikan harga BBM saat ini kurang tepat menanggapi hal tersebut. Sebagian SPBU di Sumatera Utara sudah mulai menaikkan harga satuan liter baik pertalite maupun pertamax. Harga pertamax semula Rp12.500 per liter menjadi Rp14.850 per liter dan untuk Pertalite semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. 

Pengusaha Pom Bensin Mini di Sei Rotan menerapkan kenaikan harga satuan BBM dari harga semula pertalite di SPBU dijual seharga Rp10.000 per liter, Tiara menjual Rp13.000 per liter. Pemilik Pom Bensin Mini sendiri mengatakan cukup keberatan dengan naiknya harga BBM. 

"Kebutuhan meningkat sedangkan penghasilan menurun dan ditambah lagi dengan kenaikan BBM, mau makan apa?", kata Tiara, Senin (26/09/2022). 

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan seharusnya pemerintah memperhatikan kondisi masyarakat yang berpenghasilan rendah karena hal tersebut membuat mereka semakin kesulitan ditambah lagi saat ini sedang masa transisi dari pandemi ke endemi, jelasnya.

"Baru beberapa bulan membuka usaha Pom Bensin Mini ini dengan modal yang besar, saya malah sudah rugi duluan, belum lagi biaya kebutuhan sehari-hari untuk keluarga saya. Sebelum dijalankannya aturan kenaikan harga satuan BBM, Pom Mini saya ramai pembeli dikarenakan harganya yang normal, akan tetapi pada saat kenaikan harga BBM, warga banyak beralih ke SPBU karena harganya Rp10.000, karena itu Pom Bensin Mini menjadi sepi pembeli sehingga stok jadi lama habisnya, membuat penghasilan saya turun dan mengalami kerugian," jelasnya. 

Ia juga menyampaikan agar pemerintah segera menurunkan harga BBM, tegasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun