Mohon tunggu...
Inaya Qhairina Shawal
Inaya Qhairina Shawal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Inaya Q.S

Inaya Qhairina Shawal dari Program Studi Teknologi Industri Benih SV IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perekonomian Indonesia Saat Pandemi

31 Juli 2021   23:15 Diperbarui: 31 Juli 2021   23:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Per bulan Mei 2020, penderita positif virus Corona sudah mencapai 3 juta lebih dengan jumlah yang meninggal sebanyak 250 ribu dan yang sembuh sebanyak 1,2 juta. Walaupun jumlah yang sembuh semakin banyak, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah penderita dan yang meninggal terus meningkat. Hal ini membuat dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sangat tinggi. Salah satunya yaitu penurunan investasi perekonomian Indonesia. Selain itu, terjadi penurunan jumlah pekerja dan upah pekerja yang sangat besar. 

Berdasarkan pertumbuhan di Indonesia saat ini, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tiga bulan pertama tahun 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini juga termasuk penurunan yang sangat drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya pandemi Covid-19 ini, membuat para pekerja harian atau pekerja lapangan harus memberhentikan diri untuk tidak bekerja terlebih dahulu yang dikarenakan sedang maraknya pandemi ini yang menjadikan salah satu alasan dari turunnya perkonomian di Indonesia. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan Indonesia cukup terhantam keras dengan penyebaran virus Corona.

Dan perekonomian Indonesia banyak terkena dampaknya. Hal ini terjadi karena konsumsi rumah tangga yang menurun hingga 1,2 persen. Sebelumnya, pemerintahan cukup optimis bahwa investasi perekonomian Indonesia akan tumbuh sekitar 6 persen, namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini, diprediksi investasi akan merosot ke level satu persen atau terburuknya bisa mencapai minus empat persen. 

Karena hal ini, banyak pedagang atau para pekerja lainnya yang tetap bekerja karena sulitnya ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari mereka walaupun hasilnya tidak seperti pada saat sebelum pandemi Covid-19 datang. Tetapi, pemerintah melarang keras. Karena dengan para pekerja mulai bekerja lagi, ini akan membuat jumlah pasien Covid-19 terus bertambah. Untuk hal ini, potensi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia tetap ada. 

Ekonomi pada September 2020 berpotensi tumbuh positif, karena dampak paling dalam dari pandemi ini pada saat bulan juni 2020. Pertumbuhan ekonomi pada bulan September meningkat sekitar 4 persen selama peraturan pemerintah efektif. Menurut Eric Alexander Sugandi, masih ada peluang ekonomi untuk tumbuh, dengan realisasi program pemulihan ekonomi nasional efektif. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi kunci dari sisi permintaan terhadap pemerintahan, kemudian investasi. Pengeluaran pemerintah bisa membantu pertumbuhan, baik secara langsung maupun via konsumsi rumah tangga dan investasi. 

Di samping itu, pertumbuhan pada September 2020 dari sisi ekspor diprediksi membaik, sejalan dengan dibukanya pintu ekonomi mitra dagang di Indonesia. Permasalahan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda, yaitu permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, kondisi pandemi jelas akan mengurangi sektor konsumsi, transportasi, serta perdagangan. Sedangkan dari sisi penawaran, kemungkinan besar yang terjadi adalah terubahnya produktivitas pekerja/buruh, penurunan investasi dan kegiatan pendanaan. Maka dari itu, pemerintah akan terus berusaha untuk mengurangi dampak dari berbagai sisi tersebut. 

Dan akan menaikan kembali harga perekonomian Indonesia. Melalui peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat dengan menormalnya kembali aktivitas pekerja dan percepatan realisasi oleh pemerintah dari anggaran negara, diharapkan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun 2020 tidak berada pada level negative. 

DPR dengan fungsi pengawasannya perlu mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan yang sebaiknya dijalankan pada upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dan ekonomi pemerintahan. Salah satunya yaitu dengan mempercepat realisasi perekonomian pemerintah pada investasi ini. Dan untuk para pekerja, diperbolehkan untuk melakukan aktivitasnya masing-masing, dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, untuk para pekerja juga harus dilakukan vaksinasi agar mereka terlindung dari bahaya Covid-19 agar angka pasien yang terkena Covid-19 tidak terus bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun