Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Menulisku dengan Sang Guru

25 Oktober 2022   06:19 Diperbarui: 25 Oktober 2022   06:35 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menulis di blog? Langsung jiwa gaptekku (gagap teknologi) meronta-ronta. Melihat teman yang mengikuti kelas Belajar  Menulis (BM) PGRI aku pun ingin turut serta. Syaratnya menulis di blog. Aku nyaris mengerem keinginanku. Diusia jelita (jelang lima puluh tahun) aku belum  paham apa itu blog. Hanya pernah melihat tulisan adik tingkat di blog yang waktu itu aku tahunya dia menulis di internet.

Namun, temanku yang ikut kelas BM menyemangati karena nanti akan diajari bagaimana cara menulis di blog. Aku pun tak sabar menunggu giliran masuk kelas berikutnya karena kelas BM angkatan 24 sudah berjalan. Aku sudah dimasukkan ke grup angkatan 24 untuk turut memyimak. 

Sambil masih meraba-raba aku simak materi-materi yang diberikan. Namun, aku memang belum begitu fokus. Satu nama sepertinya yang sering sekali disebut-sebut yaitu Om Jay. Dalam sebuah pelatihan menulis yang kupikir formal kok ada yang panggil om? Ada yang menulis Omjay. Apakah ini nama salah satu pemateri? Entahlah, aku belum mengenalnya. Yang aku tahu satu nama itu selalu dielu-elukan. Seolah banyak sekali jasanya pada orang-orang di sekitarnya khusunya peserta kelas BM.

Sambil menunggu kelas angkatan BM 25 dimulai, kami para calon peserta diwajibkan ikut kelas blogger. Di kelas itu dipandu oleh Pak Brian. Beliau yang mengajari kami tentang blog dan cara menggunakannya. Peserta tidak banyak namun Pak Brian  begitu sabar dan telaten mengajari kami yang kebanyakan para emak yang masih kebingungan ini. Ternyata setelah belajar dengan Pak Brian tidak sesulit yang dibayangkan. Dalam pelatihan itu tugasnya adalah membuat tulisan di blog. Jadi langsung praktik. 

Akhirnya, tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Kelas Belajar Menulis angkatan 25 pun dimulai. Materi pertama tentang "Ide Menulis bagi Guru" dan pematerinya bernama Wijaya Kusuma, M.Pd. yang biasa disapa Omjay.  Langsung tersentil rasanya diriku. Aku yang seorang guru sering bingung mencari ide yang akhirnya menumbuhkan rasa malas dalam menulis. Kata Omjay hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Benar sekali. Menulislah dulu maka ide akan datang menghampiri kita. Dan Omjay sudah membuktikannya dengan menulis setiap hari di blog. Dan Gopay pun menghampiri jika menulis di Kompasiana. Masyaallah.

Ide menulis bisa didapat dari kisah nyata dan kisah fantasi, lanjut beliau. Kita bisa menulis dari kisah nyata yang kita alami setiap hari atau bisa juga dengan membuat cerita fantasi. Cara membuat kisah nyata menjadi sebuah tulisan ialah dengan membuat dokumentasi foto atau video yang kemudian kita bisa mengembangkan ide menulisnya.

Dalam penjelasan itu Omjay juga menyampaikan perbedaan menulis di blog dan Kompasiana. Bedanya pada pembacanya. Di Kompasiana pembaca jauh lebih banyak dan dapat uang berupa gopay sehingga menulis adalah hobi yang dibayar. Semua bisa menulis di blog gratisan dan berbayar bahkan dibayar. Cobalah setiap hari membuat konten baik berupa teks, foto, dan video, lalu posting di media sosial kita. Rupanya ini mantra yang sering disebut-sebut para peserta. Matra dari Omjay "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi."

Blog adalah alat rekam yang ajaib. Keajaibannya dapat kita rasakan kalau kita memiliki blog dan mengelola blog dengan baik. Di dalam blog kita bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital tempat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Kita menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Seburuk apapun tulisan kita, pasti akan disetujui admin. Itulah sebabnya dalam pelatihan menulis ini peserta diwajibkan mempunyai blog gratisan. Syukur kalau sudah punya domain dan hosting sendiri seperti blog berbayar, lanjut Omjay.

Jika tidak mengikuti kelas BM ini mungkin sampai sekarang aku masih tetap tidak mengenal lebih jauh tentang blog. Apalagi menulis di blog. Terima kasih Omjay. Aku pun jadi mengerti mengapa para peserta mengelu-elukan Omjay. Beliau memang begitu banyak jasanya. Memberikan motivasi, energi positif, menginspirasi, dan memberikan ruang dan kesempatan kami yang masih ragu dan sedikit ilmu tentang menulis menjadi yakin dan terpecut semangatnya. Hingga kami bisa menghasilkan banyak tulisan dan sampai juga pada cita-cita kami menjadi seorang penulis . Dan itu beliau lakukan dengan ketulusan tanpa pamrih. Salam takzim Omjay, Guru Blogger Indonesia. Semoga kelak menjadi amal jariyah yang terus mengalir.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun