Mohon tunggu...
INATSA AULIA
INATSA AULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Rentaru Kareshi di Jepang dan Jasa Sewa Pacar di Indonesia

21 Desember 2023   22:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   22:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah kalian pernah mendengar istilah rentaru kareshi di Jepang? atau kalian pernah dengar istilah jasa sewa pacar di Indonesia? atau justru kalian sudah pernah menjadi salah satu klien atau talent dari jasa sewa pacar tersebut? Sebenarnya, apa sih rentaru kareshi dan jasa sewa pacar ini? dan apa yang menjadi pembeda dari kedua hal tersebut? 

Rentaru Kareshi (レンタル彼氏) merupakan istilah umum yang dipakai oleh masyarakat Jepang untuk menyebut perempuan atau laki-laki yang dibayar oleh pihak penyewa atau client untuk menemaninya berkencan, jalan-jalan, menemani ke pesta pernikahan, atau menghabiskan waktu bersama selayaknya sepasang kekasih pada umumnya. 

Masyarakat menyebut hal ini sebagai bisnis “Sewa Pacar” karena konsepnya serupa dengan kegiatan sewa-menyewa pada umumnya, dimana salah satu pihak (klien) membayar kepada pihak lainnya (talent) untuk dapat “menggunakan” objek sewa dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Kenapa fenomena ini bisa muncul? 

Dilansir dari CNN Indonesia, Psikolog klinis Maria Puspita mengatakan bahwa fenomena jasa sewa pacar sebenarnya bukan hal baru di dunia. Fenomena ini sebelumnya pernah eksis, namun umumnya terjadi di luar negeri. Lalu apa saja faktor penyebab fenomena ini muncul?

Faktor-faktor yang menyebabkan fenomena ini muncul diantaranya adalah:

Rasa kesepian 

Penyebab pertama terjadinya fenomena jasa sewa pacar ini karena rasa kesepian. Masyarakat Jepang modern terutama di perkotaan menjadikan kesepian sebagai musuh utama mereka.

Enggan untuk menikah 

Dokumen putih dari kabinet Jepang menyajikan hasil survei yang menyatakan 40% dari responden, sebagian besar wanita dan pria, mengatakan bahwa menjalin suatu hubungan tidak menarik bagi mereka. Alasan umum dari kelompok ini adalah mereka menganggap menjalin suatu hubungan terlalu merepotkan. Lalu, 45,1% dari kelompok ini menyatakan bahwa mereka lebih suka menginvestasikan waktu dan perhatian mereka pada minat dan hobi mereka. 

Tidak percaya diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun