Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Karena ART adalah Bagian dari Keluarga, Sayangi Mereka

5 September 2023   23:51 Diperbarui: 5 September 2023   23:52 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto. Freepik.com)

Penting memperlakukan mereka secara setara bukan relasi majikan-pekerja, melainkan menganggapnya sebagai saudara, mengingat kita dalam satu rumah secara bersama-sama. Mereka adalah asisten atau pembantu, maka seharusnya posisi mereka hanya membantu kita. Dalam hal ini beres-beres rumah dan menjaga anak (jika anak masih balita atau masih usia TK/SD yang belum bisa mandiri). 

Oleh karena itu saya tidak pernah menuntut mereka mengerjakan semuanya, tetapi saya dan suami juga ikut membantu, misalnya menjaga anak-anak adalah tugas kami setelah kami di rumah. Memasak masih menjadi tugas saya, bahkan dalam kesempatan tertentu kami (suami dan saya) pun masih tetap mencuci piring, menyapu, menyiram bunga, dll.

Kami menyadari bahwa kami membutuhkan dan mengutamakan mereka untuk menjaga anak-anak, sehingga pekerjaan lain-lain, pekerjaan rumah tangga dapat dinomor duakan dan dikerjakan bersama-sama. Bahkan kami sempat menggunakan jasa laundry karena melihat kerepotan si mbak menjaga anak kami.

Karena kami menganggap si mbak adalah bagian dari keluarga, kami cukup sering mengajak mereka ketika malam minggu  keluar untuk jalan-jalan/belanja bulanan/makan. Dan tentu hal tersebut menjadi hiburan tersendiri buat si mbak biar tidak suntuk sepanjang bulan di rumah saja.

2. Menegur bukan memarahi

Namanya orang bekerja pasti sesekali ada salah dan tidak sempurna. Jika saya kecewa hasil pekerjaan si mbak yang kurang baik, biasanya saya tegur kesalahannya dan minta memperbaiki untuk ke depannya, dan juga saya beri contoh mengerjakannya. 


Misalnya pas mau minum, saya ambil mug/ cangkir berasih dari rak perkakas. E...masih kelihatan ada sisa lipstik nempel di bibir cangkir. Saya panggil si mbak, saya perlihatkan cangkir tersebut dan berkata (datar saja nggak usah ngegas), "Mbak, lihat cangkir ini. Masih ada nih..bekas lipstik nempel. Nanti kalau nyuci cangkir atau gelas, jangan hanya dalamnya saja yang dicuci ya... tapi justru di bibir gelas/cangkir penting dibersihkan karena di situ kan nempelnya bibir". Maka si mbak pun mengangguk dan tidak merasa sakit hati. Karena kita memperlihatkan bukti kerjanya dan menegurnya juga tidak dengan marah-marah. 

3. Prioritaskan jika berdonasi/zakat/infaq/sedekah

Tentu kita sering memberi bantuan kepada yayasan, badan amal, saudara, peminta-minta atau siapapun yang butuh bantuan sesuai kemampuan kita, baik dari zakat atau infaq/sedekah. 

Nah...sebaiknya selalu ingat si mbak ART kita di rumah. Jadi sebelum zakat/infaq/sedekah yang harus kita keluarkan diberikan kepada orang lain yang jauh, atau yayasan amal yang terkadang tidak begitu kita kenal, prioritaskan si mbak untuk menerimanya. Dapat diberikan secara harian, mingguan atau bulanan, tergantung kondisi masing-masing. 

Hal ini akan memberikan respon yang baik dari si mbak, karena pasti merasakan disayang dan diperhatikan. Sebaliknya si mbak pun akan sayang kepada keluarga kita, dengan menjaga anak-anak kita, menjaga rumah kita dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun