Mohon tunggu...
Siti Mutmainah
Siti Mutmainah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Madzhab Ekonomi Islam "Madzhab Mainstream"

21 November 2017   07:47 Diperbarui: 21 November 2017   08:08 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Madzhab mainstream merupakan salah satu madzhab atau aliran dalam ekonomi islam. Dalam ekonomi konvensional kita sudah mengenal berbagai madzhab atau aliran ekonomi, seperti klasik, neo klasik, marxis, historis, institusional, moneteris, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam ekonomi islam juga terdapat beberapa madzhab, seperti madzhab istiqshaduna, madzhab alternative kritis, dan salah satunya madzhab mainstream ini.

Berbeda dengan madzhab sebelumnya, madzhab mainstream berpandangan jika masalah-masalah ekonomi muncul karena faktor sumber daya, yaitu ketersediaan sumber daya alam yang terbatas, yang dihadapkan dengan keinginan manusia yang tidak terbatas.

Dalil mengenai kelangkaan sumber daya alam terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 155:

"Dan sungguh akan kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah:155)

Adapun dalil mengenai keinginan manusia yang tidak terbatas terdapat dalam Al-Qur'an surat At-Takatsur ayat 1-5:

"bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke liang kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan itu). Dan janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan sepengetahuan yang yakin."(Q.S. At-takatsur:1-5)

Salah satu masalah ekonomi, yakni ketersediaan sumber daya alam yang terbatas yang dihadapkan dengan keinginan manusia yang tidak terbatas memaksa manusia untuk menentukan pilihan atas keinginannya. Dari kebutuhan yang paling penting, kebutuhan yang tidak begitu penting, sampai kebutuhan yang tidak dianggap penting. Dalam aliran atau madzhab ekonomi konvensional pilihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan selera pribadi masing-masing. Dalam bahasa Al-Qur'an dapat disebut dengan "mempertaruhkan hawa nafsunya". Akan tetapi dalam aliran atau madzhab ekonomi islam, keputusan dalam menentukan pilihan ini tidak dapat dilakukan semaunya saja. Karena semua perilaku manusia didalam menjalankan semua aspek kehidupannya termasuk juga ekonomi selalu dipandu oleh Allah melalui Al-Qur'an dan juga As-Sunnah.

Dalam madzhab ini berpendapat mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat dari bangsa dan juga budaya-budaya non islam tidaklah di haramkan. Seperti sabda nabi Muhammad saw. ilmu bagi umat islam adalah suatu barang yang hilang. Yang dimana saja ilmu itu ditemukan, maka umat islamlah yang paling berhak mengambilnya. sejarah umat muslim memperkuat adanya sabda nabi tersebut, para ulama dan ilmuan muslim terdahulu banyak yang meminjam buku dari peradaban bangsa-bangsa lain, seperti peradaban bangsa Persia, yunani, india, dan china, dengan cara mengambil hal-hal yang bermanfaat dan membuang hal-hal yang tidak bermanfaat.

Adapun meluasnya madzhab atau aliran ini di pengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:

  • Secara umum pemikiran-pemikiran atau pendapat-pendapat dalam aliran ini lebih moderat jika dibandingka dengan madzhab-madzhab atau aliran yang lain.
  • Ide-ide para tokoh dalam madzhab atau aliran ini banyak ditampilkan dengan cara-cara yang hamper sama dengan konvensional, sehingga pemikirannya mudah diterima oleh masyarakat luas. hal ini disebabkan karena para pendukung atau tokoh-tokoh dalam madzhab ini kebanyakan memiliki latar belakang pendidikan ekonomi konvensional yang tinggi, di samping penguasaan ilmu keislaman yang memadai. Banyak diantara tokoh-tokoh dalam madzhab ini yang telah menempuh pendidikan dengan jenjang yang tinggi dan juga tetap beraktifitas ilmiah di Negara-negara barat.
  • Kebanyaka tokoh-tokoh dari madzhab atau aliran ini adalah staf, peneliti, penasehat, atau setidaknya memiliki jaringan erat dengan lembaga-lembaga regional dan internasional yang telah mapan seperti Islamic development bank(IDB), international institute of Islamic tough(III T), Islamic research and training institute(IRTI), dan Islamic foundationpada beberapa universitas maju.

Tokoh-tokoh dalam madzhab mainstream

Diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun