Mohon tunggu...
Ikhwan Mansyur Situmeang
Ikhwan Mansyur Situmeang Mohon Tunggu... -

Staf Pusat Data dan Informasi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mendorong Pemanfaatan Aspal Buton

9 Juli 2012   06:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Para senator atau anggota Dewan Perewakilan Daerah (DPD) mendorong pemanfaatan aspal buton yang potensinya terkandung di bumi Indonesia sebagai produk pengganti (substitusi) atau produk pelengkap (komplementer) aspal minyak. Mereka mengajak gubernur, bupati, dan walikota mengeluarkan kebijakan yang memanfaatkan aspal buton dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di daerah-daerah, khususnya jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.

Wakil Ketua DPD Laode Ida (senator asal Sulawesi Tenggara) dan Ketua Komite II DPD Bambang Soeroso (senator asal Kalimantan Timur) menyatakannya ketika menerima perusahaan-perusahaan pengolah aspal buton dan Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia (APABI). “Kami membantu agar tercapai MoU (memorandum of understanding) dengan kabupaten dan kota,” ujar Laode di Ruangan Rapat DPD lantai 8 Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2011).

“Kami mendukung penggunaan material lokal untuk jalan-jalan, karena mutu aspal buton sangat bagus dibanding aspal minyak. Alangkah baiknya bila aspal buton menjadi material lokal di jalan-jalan kabupaten dan kota,” tambah Bambang. Laode dan Bambang didampingi dua Wakil Ketua Komite II DPD, yakni Muhammad Mursyid (senator asal Nanggroe Aceh Darussalam) dan Budi Doku (senator asal Gorontalo); Abdul Jabbar Toba dan Kamaruddin (keduanya senator asal Sulawesi Tenggara), Abdul Aziz (senator asal Sumatera Selatan).

Perusahaan-perusahaan pengolah aspal buton dan APABI yang menghadiri pertemuan antara lain managemen PT Karya Megah Buton, PT Timah Tbk, PT Heba Palton Alam Indonesia, PT Nusa Permata Kusuma, PT Royal Buton Energy, PT Asia Mineral Samudera, PT Sarana Karya (Persero), PT Olah Bumi Mandiri, PT Cendana Bajabahari, PT Buton Aspalt Indonesia, PT Pertamina (Persero), PT Summi Tama Inti Nusa, PT Hutama Prima, dan pengurus ASPABI.

Pimpinan/anggota DPD serta perusahaan-perusahaan pengolah aspal buton dan APABI mengemukakan bahwa pemanfaatan material lokal aspal buton sebagai produk pengganti atau produk pelengkap aspal minyak dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan kabupaten/kota, jalan provinsi, dan jalan nasional. Dorongan penggunaannya harus didukung Pemerintah melalui sosialisasi hasil penelitian.

Diharapkan, selain mengeluarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 35/PRT/M/2006 tentang Peningkatan Pemanfaatan Asbuton, Pemerintah memudahkan distribusi aspal buton ke daerah-daerah melalui intensifikasi bagi produsen dan pengguna, termasuk pemerintah daerah. Jaminan produsen aspal buton dan APABI mengenai kuantitas, kualitas, dan stok aspal buton merupakan faktor yang mempengaruhi pemanfaatan aspal buton sebagai bahan utama pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan.

Direktur/CEO/Manajer Umum PT Heba Palton Alam Indonesia Dwi Putranto menyatakan, PT Heba Palton Alam Indonesia berpengalaman membangun jalan desa di 11 desa Kabupaten Ciamis tahun 2008. “Dari 350 desa, 11 desa menyatakan kesediaannya memanfaatkan aspal buton. Mereka, bahkan sambutan Pak Bupati Ciamis, sangat menerima pemanfaatan aspal buton di desanya.”

Laode menerima perusahaan-perusahaan pengolah aspal buton dan APABI guna mempersiapkan Seminar dan Lokakarya “Pemanfaatan Aspal Buton untuk Mendukung Infrastruktur Jalan di Indonesia” tanggal 27 Juli 2011 di Gedung DPD. Agendanya membahas arah kebijakan pengembangan aspal buton, peluang dan tantangannya, termasuk program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Infrastruktur Perdesaan; serta kesiapan teknis pemanfaatan aspal buton. Seminar dan lokakarya juga menghasilkan rekomendasi.

Aspal buton adalah aspal alam dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Ditemukan tahun 1926 oleh WH Hetzel, geolog Belanda. Selanjutnya diolah PT Perusahaan Aspal Negara dan akhirnya (salah satunya) oleh PT Sarana Karya, sebuah badan usaha milik negara (BUMN). Era 70-an, penggunaan aspal buton mengalami masa keemasan.

Sejak ditambang, aspal buton yang dieksploitasi 3,4 juta ton. Cadangan aspal buton terukur diperkirakan 650 juta ton dari 2 miliar ton hasil survei Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Potensi penggunaan aspal buton dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan sangat layak berdasarkan Sertifikasi Uji Kelayakan Teknis dari Pusat Penelitian Jalan Departemen Pekerjaan Umum Nomor 06.1.02.485701.33.11.002. Penelitian terakhir menyatakan, mutu jalan aspal buton setara aspal minyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun