Mohon tunggu...
Pendidikan

Temanku Sayang, Kesiswaan Sayang

16 September 2018   09:52 Diperbarui: 16 September 2018   10:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Elvia Netrasari

Setiap orang pasti mempunyai masalah. Baik orang dewasa, remaja, anak-anak, karyawan, petani, pedagang, pengusaha, bahkan pelajar. Kadar masalah setiap orang tentu berbeda. Biasanya semakin bertambah umur seseorang, kadar masalah mereka bertambah pula, namun tidak mesti seperti itu. Kadang seseorang merasa bahwa masalah yang menimpanya merupakan masalah terbesar jika dibandingkan dengan masalah orang lain. Sehingga dia tidak percaya bahwa orang lain dapat membantunya menyelesaikan masalah.

Seperti halnya dulu ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, saya mendapati banyak pemandangan siswa yang keluar masuk kantor BK (disekolah saya disebut kesiswaan), yang notabennya setiap anak yang keluar masuk kesiswaan dianggap sebagai anak yang bermasalah. 

Namun, pandangan horor seperti itu seketika hilang ketika saya mengantar berkas pengurus osis ke kantor kesiswaan. Disana ada salah satu siswa kelas 2 Aliyah yang sedang mengobrol dengan salah satu guru kesiswaan. Saya tidak sengaja dan tidak banyak mendengar apa yang mereka bicarakan. Namun dari situ, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa yang masuk kantor kesiswaan bukan lah siswa yang bermasalah tapi siswa yang mempunyai masalah. 

Sedari dulu saya tidak pernah berurusan dengan guru kesiswaan. Namun, saya juga tidak paranoid dengan siswa yang pernah berurusan dengan guru kesiswaan. Karna saya berfikir bahwa setiap orang pasti mempunyai masalah. Namun, mau tidak nya dia terbuka dengan orang lain itukarakteristik masing-masing orang. 

Bila ada orang yang menangis, saya menjadi kepo dan ingin tau apa masalah mereka sehingga mereka menangis. Namun, tak banyak teman saya yang mau bercerita dengan saya perihal masalahnya. Bukan karna saya tidak mau mendengarkan. Namun, karna setiap ada teman yang menangis, saya kerap sekali mengejek atau bahkan bilang kalau mereka lemah. Mungkin juga karena mereka berfikir bahwa percuma juga bercerita dengan saya, toh saya juga tidak ekspert dalam memberikan solusi untuk setiap masalah.

Ah, menurut saya itu bukan lagi soal ekspert tidak nya dalam memberi solusi. Tetapi nyaman tidaknya seseorang untuk diajak bercerita. Sebab bila mereka tidak nyaman, maka mereka juga akan sulit untuk menceritakan setiap masalahnya.

Lalu bagaimana dengan guru BK (kesiswaan) yang selama ini telah ada di banyak sekolah?? Apakah mereka sudah memberikan kenyamanan bagi para siswanya sehingga mau bercerita setiap masalah yang dihadapinya? Atau bahkan guru kesiswaan malah membuat siswa-siswinya takut untuk bercerita?? Entahlah jawabannya ada di setiap diri masing-masing siswa yang mempunyai guru BK.

Apa pentingnya guru BK mengetahui masalah setiap siswa-siswinya??

Kita (khususnya saya) sering mendengar siswa dikeluarkan dari sekolah karena melakukan kesalahan dan kenakan. Entah itu masalah percintaan, tawuran atau bahkan Narkoba. 

Dari beberapa referensi yang saya baca, setiap anak yang melakukan kenakalan merupakan anak yang ingin diperhatikan, anak yang mempunyai masalah, anak yang belum tau cara mengeksplore masalahnya dan mengendalikan dirinya. Disini tugas guru BK yang sebenarnya. Yaitu memberikan bantuan kepada siswa yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga siswa tersebut dapat memahami dirinya dan sanggup mengarahkan dirinya sendiri. Nah, dari sini kita tau pentingnya guru BK dalam mengetahui masalah yang dihadapi anak didiknya, yaitu secara tidak langsung untuk mencegah anak didiknya berbuat kenakalan.

Seberapa penting peranan BK dalam lingkungan sekolah??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun