Mohon tunggu...
imroatul fitria
imroatul fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maliki Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anda Wajib Memahami Perkembangan Kognitif Anak

1 Oktober 2020   13:40 Diperbarui: 1 Oktober 2020   14:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" Pahami Kemampuan Kognitif Anak Agar Membantu Proses Perkembangannya"

Sebagai orang tua, penting membentuk perkembangan kognitif anak sejak ia lahir. Proses ini akan membentuk dasar kesuksesan anak di sekolah dan dalam kehidupannya kelak.Argumen di atas dibuktikan lewat temuan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dapat membedakan suara pada usia enam bulan lebih mudah meningkatkan kemampuannya untuk belajar membaca pada usia empat dan lima tahun.

Konsep dasar perkembangan manusia kognitif anak itu ada 4 tahapan :

Tahapan kemampuan kognitif anak
Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan kemampuan kognitif anak menurut Jean Piaget selaku pengagas teori perkembangan kognitif anak.
1. Tahapan sensorimotor :
Tahapan ini terjadi pada sekitar usia 2 tahun. Selama tahap ini, anak-anak belajar mengenai dunia melalui indera mereka dan melakukan manipulasi objek.
2. Tahap praoperasional :
Tahap ini terjadi pada usia 2-7 tahun. Selama tahap ini, anak akan mengembangkan memori dan imajinasinya. Mereka juga mampu memahami masa lalu, masa depan, dan hal-hal secara simbolis.
3. Tahap operasional konkret :
Tahapan ini berlangsung pada usia 7-11 tahun. Selama tahapan ini, anak menjadi lebih sadar akan peristiwa di luar dirinya. Mereka menjadi kurang egosentris dan mulai memahami bahwa tidak semua orang berbagi perasaan, pemikiran, atau keyakinan mereka.
4. Tahapan operasional formal :
Tahapan ini berlangsung pada usia 11 tahun atau lebih. Selama tahap ini, anak akan menggunakan logika untuk menyelesaikan masalahnya, merencanakan sesuatu, dan melihat dunia.

Yuk bantu perkembangan kognitif anak
Setelah memahami tahapan perkembangan kemampuan kognitif anak, penting juga sih bagi Anda mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan tersebut. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Biarkan anak menjelajahi mainan dan bergerak
Berbicara dengan mereka dan banyak membacakan buku untuk menambah kosakata anak
Bernyanyi dengan gerakan untuk anak
Memperluas minat anak dalam kegiatan belajar tertentu
Selalu menjawab rasa ingin tahu mereka.
Selain itu, pada tahap perkembangan kemampuan kognitif anak, Anda juga disarankan untuk membiarkan Si Kecil mengeksplorasi beragam hal. Tentunya dengan tetap memastikan mereka dalam pengawasan.Itulah beberapa tahap kemampuan kognitif anak yang perlu Anda ketahui. Memerhatikan tumbuh kembang anak sejak dini adalah cara Anda mencintainya dan mempersiapkan Si Kecil untuk masa depannya.

Proses kognitif itu apa sih ?

Menurut saya sendiri proses  kognitif adalah suatu proses keyakinan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.

Contohnya dalam kehidupan sehari - hari  : pada saat anak ingin belajar makan sendiri, dia berfikir bagaimana caranya untuk bisa makan sendiri dengan baik. Sehingga dia memintak ke ibunya untuk mengetahui cara makan sendiri. Saat sudah tau dia dapat makan sendiri dengan baik tanpa di suapin ibunya.

Dasar - dasar  perkembangan  kognitif anak ada empat tahap :

1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan)
Setiap bayi lahir dengan refleks bawaan dan dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Oleh karena itu, pada masa ini, kemampuan bayi terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya. Berbagai gerak refleks tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan. Pada tahap perkembangan kognitif awal ini, si Kecil belum dapat mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau kepentingan orang lain, sehingga ia dianggap "egosentris".

Pada usia 18 bulan, si Kecil juga sudah mampu menciptakan simbol-simbol dalam suatu benda serta fungsi beberapa benda yang tak asing baginya. Si Kecil pun kini mampu melihat hubungan antarperistiwa dan mengenali mana orang asing dan mana orang terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun