Mohon tunggu...
Imroatul Fitria
Imroatul Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Indonesia memerlukan tinta-tinta Inspiratif untuk menciptakan perubahan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Moral Anak di Indonesia

23 Oktober 2021   19:40 Diperbarui: 23 Oktober 2021   19:47 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kali ini saya akan membahas perkembangan moral anak yang perlu di garis bawah i adalah moral dan perilaku. Perilaku amoral dan non moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan oleh ketidak acuan terhadap harapan sosial sedangkan perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai harapan sosial karena tidak setuju dengan standar sosial atau kurang memiliki rasa wajib menyesuaikan diri dengan harapan sosial.  

perkembangan adalah  suatu proses menuju kedewasaan. Contoh perkembangan adalah proses seorang manusia dari lahir hingga mampu berbicara, berdiri, dan berjalan.

Istilah moral berasal dari kata latin  moris, yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan atau nilai-nilai  serta tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan. Perilaku sikap moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode Moral kelompok sosial yang dikembangkan oleh konsep moral.

Seseorang dapat dianggap bermoral apabila memiliki kesadaran untuk menerima serta melakukan peraturan yang berlaku dan bersikap atau memiliki tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi di lingkungannya.
contohnya:

1. Membuang sampah pada tempatnya

2. Membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua

3. Mengucapkan terimakasih ketika mendapat pemberian dari orang

Ngomong-ngomong soal moral. Moral juga memiliki faktor-faktor yang menyebabkan merosotnya moral. Namun orang tua menganggapnya hal sepele padahal dapat mempengaruhi moral anak. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan merosotnya moral anak
1. Kurangnya tertanamnya jiwa agama pada setiap orang dalam kehidupan masyarakat.
2. Keadaan masyarakat yang kurang stabil baik dari segi ekonomi, sosial, serta politik.
3. Suasana rumah tangga yang sering bertengkar atau kurang baik.
4. Kurang adanya sebuah bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
5. Banyaknya suatu tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral anak.
6.Pendidikan anak yang tidak terlaksana sebagaimana dengan semestinya.

Adapun faktor- faktor yang dapat mempengaruhi moral pada anak.
1. Konsisten dalam mendidik anak-anak
Sebagai ayah dan ibu yang harus memiliki sikap serta perilaku yang sama dalam melarang atau memperbolehkan tingkah laku tertentu kepada anak.
2. Sikap orang tua dalam keluarga
Artinya segala sikap orang tua tersebut dapat mempengaruhi perkembangan moral amak yaitu contoh melalui proses imitasi (peniruan)
Jadi artinya anak juga dapat  meniru sikap/perbuatan orang tuanya.
3. Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
Orang tua merupakan panutan suri tauladan bagi anak  contohnya dalam mengamalkan ajaran agama dan mengajarkan kepada anak dengan nilai-nilai yang baik.
4. Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma

Intinya harus konsisten karena bagaimanapun sikap orang tua itu penting yang akan diturunkan oleh Anaknya. Selanjutnya saya akan menjelaskan aspek-aspek perkembangan moral pada anak di fase perkembangan anak-anak
1. Fase prasekolah adalah usia anak kanak-kanak
2. Fase anak sekolah adalah usia sekolah dasar
3. Fase perkembangan remaja yakni fase

Remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik sehingga mampu berproduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun