Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... Guru - Tadris IPS 1 IAIN Jember

Kegagalan adalah awal untuk mencapai kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Para Tokohnya

1 Mei 2020   10:03 Diperbarui: 1 Mei 2020   10:10 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Eksistensialisme yaitu suatu aliran filsafat pendidikan modern yang mempunyai suatu pandangan bahwa hakikat manusia ialah suatu eksistensi dari manusia itu sendiri. Hakikat manusia adalah suatu yang menguasai manusia secara lebih menyeluruh adalah manusia itu sendiri dan cara memandangnya tidak dari zat ataupun ruh. Tetapi dipandang dari segi keberadaan manusia itu sendiri.

2. Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

a.) Jean Paul Sartre, Ia adalah seorang filsuf kontemporer dan juga seorang penulis prancis. Sartre menyatakan suatu pendapatnya bahwa eksistensi lebih dahulu ada dibandingkan esensi. Karena manusia akan mempunyai sebuah esensi jika mereka terlebih dahulu sudah eksis dalam dunia nyata dan esensinya akan muncul ketika ia sudah mati.

b.) Soren Aabye Kierkegaard, Ia adalah seorang ahli filsuf dan juga ahli teolog. Pada abad ke-19, ia berasal dari Denmark. Kierkegaard juga seorang kritikus Hegel pada masanya. Kierkegaard dulu menulis banyak karya tetapi menggunakan nama samaran, oleh karenanya sangat sulit membedakan sebuah karya-karyanya yang benar-benar diyakini olehnya dan argumennya dalam posisi pengarang.

c.) Martin Buber, Ia seorang ahli filsuf Australia pada tahun 1923, ia menuliskan sebuah esainya yang sangat terkenal bertemakan keberadaan. Ia adalah seorang filsuf yang yang cerdas, pada tahun 1925 ia menerjemahkan sebuah Alkitab Ibrani kedalam bahasa Jerman.

d.) Heidegger, Ia adalah seorang filsuf eksistensialisme dalam filsafat kontinental. Karyanya sangat populer pada abad ke-20. Heidegger mempertanyakan makna dari ada, apasih maknanya jika suatu entitas dikatakan ada? Pertanyaan dia adalah suatu pertanyaan yang mendasar pada cangkupan Ontologi. Ia adalah bagian dari suatu proyek ontologis. Dan ia juga melakukan reinterpretasi filsafat barat sebelumnya.

e.) Karl Theodor Jaspers, Ia adalah seorang ahli filsuf eksistensialisme dari Jerman. Jaspers pernah bekerja sebagai psikiater pada tahun 1921, ia juga bekerja sebagai dosen filsafat di Universitas Heidelberg. Pemikiran filsafatnya sangat kuat pada Kierkegaard, tetapi juga dipengaruhi oleh ahli filsuf yang lain. Pemikirannya lebih mendalam tentang situasi batas yaitu terdiri dari 4 sebab : 1. Kematian, 2. Penderitaan, 3. Perjuangan, 4. Kesalahan.

f.) Gabrill Marcell, Ia adalah seorang filsuf eksistensialisme sekaligus dramawan. Ia menolak rasionalisme dan empirisme, karena berkaitan dengan realitas dan Pemikiran juga mendominasi ke filsafat modern. Marcell mengemukakan sebuah argumennya bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus bersama manusia-manusia lainnya.

g.) Paul Tillich, Ia adalah seorang filsuf eksistensialisme yang gigih. Ia berpendapat bahwa kecemasan dan ketidakberadaan itu inheren didalam pengalaman yang mengada itu sendiri. Oleh karena itu orang akan takut jika ketidakberadaan mereka sendiri yakni sebuah kematian, sangat berlawanan dengan esensi.

Semoga Bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun