Mohon tunggu...
imran saputra
imran saputra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Mantra Hantu Kerang" Ramuan Obat Kuat Ikan Kerapu Macan Melawan Penyakit Bakterial Vibriosis

14 Juli 2018   10:58 Diperbarui: 14 Juli 2018   11:19 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komoditas perikanan di Indonesia sangat beragam dan berlimpah, baik dari wilayah air tawar maupun air laut. Ikan kerapu macan merupakan salah satu komoditas air laut yang menjadi komoditas unggul ekspor. Sebagai komoditas unggulan, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan harga yang mencapai Rp100.000. 

Permintaan pengadaan ikan kerapu macan sebagai bahan konsumsi akhir-akhir ini semakin meningkat. Komoditi tersebut dipasarkan dalam bentuk segar maupun dalam  kemasan dengan penjualan hingga mencapai skala internasional.  Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan akan protein hewani asal laut, minat pembudidaya untuk memelihara ikan kerapu macan pun semakin meningkat.

Kendala utama dalam budidaya ikan kerapu macan yaitu adanya serangan penyakit bakterial, salah satu penyakit yang sering menyerang ikan kerapu macan di KJA adalah infeksi vibriosis. Vibriosis adalah salah satu penyakit bakteri serius yang mempengaruhi budidaya perikanan dan menyebabkan produksi ekonomi menurun karena kematiaan lebih dari 70% dalam suatu musim. 

Untuk mengendalikan penyakit, khususnya penyakit bakterial, maka selama ini telah digunakan berbagai jenis antibiotik seperti kloramfenikol, oxytracycline, dan erythromycin. Namun dilaporkan bahwa ternyata banyak dari antibiotik tersebut menimbulkan resistensi dari strain baru dalam penanggulangan penyakit. Selain itu, penambahan antibiotik yang tidak terkontrol dan secara berkelanjutan dapat menyebabkan residu antibiotik pada produk perikanan yang dapat berdampak buruk bagi manusia. 

Oleh sebab itu, perlu adanya alternatif lain untuk pencegahan dan atau penanggulangan penyakit bakterial pada ikan yang aman dan ramah lingkungan seperti penggunaan fitofarmaka. Salah satu jenis tanaman yang berpotensi sebagai fitofarmaka yaitu tanaman sambung nyawa.

Tanaman sambung nyawa sangat mudah ditemui di wilayah Lampung dan juga mudah untuk ditanam. Tanaman sambung nyawa terbukti  mengandung flavonoid, sterol tak jenuh, triterpenoid, polifenol, saponin, steroid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, asam para hidroksi benzoat, dan minyak atsiri. Minyak atsiri dan flavonoid akhir-akhir ini menarik perhatian, hal ini disebabkan karena sifatnya sebagai antibakteri dan antijamur sehingga dapat dipergunakan sebagai antibiotik atau obat alami (fitofarmaka) yang aman dan ramah lingkungan.

Melalui penelitian mahasiswa Universitas Lampung yang diketuai oleh Etika Oktaviani bersama dua orang anggotanya yaitu Novi Santika dan Dian Rusadi dari Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian mengungkapkan bahwa ekstrak daun sambung nyawa mampu meningkatkan ketahanan tubuh ikan kerapu macan dalam menghadapi serangan bakteri Vibrio alginolyticus. 

Penelitian yang dilakoni tim PKM Penelitian Unila ini dibimbing oleh Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan yang ahli di bidang Mikrobiologi Air, yaitu Esti Harpeni, S.T., M.App.Sc. Temuan baru ini tentu memberikan dampak positif bagi dunia perikanan karena adanya tambahan ekstrak daun sambung nyawa pada pakan mampu membuat ketahanan tubuh ikan kerapu meningkat, sehingga mampu melawan serangan bakteri Vibrio. Kegagalan produksi yang mencapai 70% akibat penyakit vibriosis pun dapat teratasi hanya dengan  menambahkan ekstrak daun sambung nyawa pada pakan ikan kerapu macan. 

Bukan hanya mampu melawan penyakit ikan mematikan, dengan menggunakan ekstrak daun sambung nyawa pembudidaya ikan kerapu tidak perlu khawatir akan timbulnya bahaya, seperti resistensi bakteri, pencemaran lingkungan, dan adanya residual antibakteri. Penggunaan fitofarmaka dari daun sambung nyawa ini tidak berdampak buruk bagi lingkungan, alias ramah lingkungan dan aman untuk manusia. Jadi, untuk apa lagi ragu menggunakan ekstrak daun sambung nyawa untuk kontrol penyakit ikan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun