Mohon tunggu...
Harun Imohan
Harun Imohan Mohon Tunggu... Psikolog - Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Sebagai sarjana muda, saya hanya bisa menulis untuk sementara waktu karena belum ada pekerjaan tetap.

Aku ber-Majelis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ada Apa dengan Agama?

14 September 2017   19:33 Diperbarui: 14 September 2017   19:44 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ada Apa Dengan Agama?

 

Kebenaran datang dari mana-mana, bukan hanya sebagian kecil dari ajaran. Untuk itu kita tidak dapat mencela pendapat yang lain selain pendapat kita sendiri.

 

Semua Agama mengajarkan kebaikan kepada seluruh pemeluknya. Tidak ada agama satupun yang membuat para pemeluknya menjadi manusia yang tidak manusiawi; kekerasan, vandalisme, intoleransi, dan perbuatan yang sejenisnya. Seperti kita tahu bahwa agama mengajarkan dua hal yang penting, hubungan kepada Tuhan dan hubungan kepada sesama manusia. Jika kedua hubungan tersebut tidak dicerminkan dalam berperilaku.
(Zubaidilah Abdullah, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Malang )

 

Ada seorang tokoh nasional bernama Nurcholis Majid yang memberikan solusi terhadap pelaku umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Cak Nur, panggilan akrab beliau, berkata bahwa kebanyakan manusia beragama seringkali disebabkan karena sikap inkulsif terhadap adanya ajaran agama lain. Merasa paling benar ajaran agamanya, menyalahkan ajaran agama lain dan sikap intolerani yang berpotensi menjadi konflik, perang dan kekejaman yang lain.
(Aribek Mohammad, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang)

 

Mengapa harus agama yang dijadikan tameng?  Massa merupakan kelompok manusia yang sedang bersatu dalam suatu misi tertentu. Jiwa dalam manusia yang tergabung dalam suatu masa akan terppecah dan bersatu dengan jiwa manusia lain dalam kelompok tersebut. Jiwa mereka menjadi satu jiwa yang mudah digerakkan dan mudah ditaklukkan dalam berbagai tujuan.
(Mifathul Ulum, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang)

 

Kajian ontologis mengenai agama tentu  tidak bisa dilepas dari masing-masing ajaran. Namun, semua agama dengan berbagai ajaran terdapat benang merah yang muncul. Masing-masing agama sama-sama memiliki Tuhan yang membuat para pemeluknya menjalankan dogma. Dalam ketidak berhasilan melaksanakan ajaran, perlu adanya kesadaran bagi para umat beragama untuk saling mengoreksi diri sendiri supaya pemahaman tidak terbatasi.
(Muadzin, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun