Mohon tunggu...
Deni imo
Deni imo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Acara Dahsyat Tersandung Kasus

22 Januari 2018   10:36 Diperbarui: 22 Januari 2018   11:04 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu program acara TV menjadi viral setelah salah satu adegannya dinilai tak sopan dan menyinggung TNI, khususnya TNI Angkatan Darat (AD). Dilansir akun Instagram @lambe_turah melansir akun@infokomando yang diunggah pada Jumat (19/1/2018), program tersebut adalah acara live music dan tangga lagu Indonesia. 

"Setelah viral dan menjadi perhatian publik netizen, pihak manajemen RCTI melayangkan surat permintaan maafnya kepada Komandan Perhubungan Angkatan Darat atas siaran salah satu acaranya yang dianggap kurang pas sehingga menyinggung banyak pihak khususnya TNI AD.

Dengan adanya kejadian ini para warga masyarakat memberikan komentar yang pedas kepada acara Dahsyat tersebut. Komentar tersebut rata-rata meminta acara Dahsyat ini dibubarkan karena dianggap melecehkan institusi TNI. Diantara komentar pedas datang dari 

https://www.facebook.com/franz.sumatera: "Saya/kami sangatlah terhina atas perlakuan acara dahsyat tsb kepada intitusi/personal TNI. Sy sebagai keluarga besar TNI tersakiti dan terhina martabat kami atas prilaku tsb. Kami menuntut...1. Bubarkan acara dahsyat tanpa kompromi. 2. Permintaan maaf pada personal/institusi melalui media masa nasional selama satu minggu pada headline. 

Karena dahsyat di tayang dan di tonton seluruh rakyat indonesia. 3. Tuntut program tsb dan para pelaku acara tsb. 4. Evaluasi semua acara/program sejenis dan beri sanksi terberat pada acara tsb apabila melanggar aturan norma dan tidak mendidik tanpa kompromi.....wslam"

Yang tak kalah menohoknya oleh komentar nitizen ttps://www.facebook.com/akang.asgun: Sampai harus beberapa kali melihat tayanganx, hampir2 saja tidak percaya bahwa ada acara yg dikemas "humor" tidak cerdas bahkan bisa dikatakan "pelacuran etika" kepada seseorang yg berseragam dinas " Menjaga Negara"...kok bisa2nya dilecehkan sedemikian hingga...Ntu bintang tamux juga sepertinya kurang cerdas...

Dari beberapa komenter netizen yang penulis tampilkan mengindikasikan bahwa masyarakat cerdas dalam memberikan sikap kritis kepada TV Nasional yang seolah-olah selalu menunjukkan arogansi dengan seenaknya saja dalam melakukan tayangan tanpa harus memperhatikan norma dan etika yang berlaku. 

Kita masih bersyukur bahwa masyarakat masih kritis dalam menghadapi tayangan arogan para artis yang tidak memilki sensitif kepada institusi TNI. Seharusnya Dahsyat berpikir dulu dalam menayangkan tayangan yang akan dipublis ke umum jangan sampai nanti sesudah tayangan baru berpikir.

Memang rasanya tidak berlebihan jika menyebut Dahsyat sebagai salah satu acara yang banyak tersandung kasus beberapa tahun terakhir ini. Dalam catatan penulis Dahsyat sudah berkali-kali mendapat teguran dan sanksi dari KPI dengan berbagai sebab, dari mulai adanya ucapan tidak senonoh. Mulai dari goyang dribel, penampilan jenglot, penghinaan lambang Pancasila (kasus bebek nungging Zaskia Gotik), sampai kasus pelecehan agama (kasus Islam Prosetan chef Renne).

Bukan hanya itu kasus yang dilakukan Dahsyat, tetapi belakangan ada tindakan pada salah satu acara musik yang dianggap sebagai pelopor kebangkitan penonton bayaran ini seakan tak bosan untuk terus mendulang kasus. Kali ini Dahsyat membuat blunder karena dianggap melecehkan kesatuan TNI di dalam salah satu segmen acaranya.

Dalam segmen tersebut, tim kreatif menampilkan games makan donat yang dibuat seperti konsep lomba makan kerupuk saat agustusan. Namun bedanya, donat tersebut tidak digantungkan di tali, melainkan diikatkan pada kaki bintang tamu, yaitu Felicya Angelista dan Feby Marcelia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun