Mohon tunggu...
Immaculata Stefania
Immaculata Stefania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bioteknologi UNDIP

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sampah Kulit Buah, Bisa Jadi Apa?

7 Agustus 2022   10:25 Diperbarui: 7 Agustus 2022   10:34 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme kepada warga RT 02/Rw 03 Kelurahan Jabungan (22/7)/dokpri

Jabungan (22/7). Mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi dan pelatihan pengolahan sampah kulit buah dengan memanfaatkan teknologi fermentasi menjadi produk Eco Enzyme kepada warga RT 02/RW 03 Kelurahan Jabungan. 

Immaculata (21) memperkenalkan Eco Enzyme sebagai salah satu bentuk dari upaya perwujudan Sustainable Development Goals atau SDGs point 6 (clean water and sanitations) dan point 13 (climate action).

Sampah kulit buah jika tidak dimanfaatkan maka akan membusuk dan menghasilkan karbondioksida serta gas metana yang dapat menyebabkan pemanasan global. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan sampah kulit buah yaitu dengan mengolahnya menjadi produk Eco Enzyme. 

Eco Enzyme merupakan cairan serbaguna hasil dari fermentasi sampah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran dengan penambahan gula merah dan air. 

Warnanya coklat gelap dan juga mempunyai aroma fermentasi asam manis yang cukup kuat. Eco Enzyme ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, peneliti asal Thailand, yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Beliau menggagaskan proyek pengolahan enzim dari sampah organik sebagai pembersih organik.

Eco Enzyme bersifat ramah lingkungan karena kandungan alkohol dan/atau asam asetat yang dihasilkan oleh proses metabolisme bakteri yang secara alami terdapat pada sisa kulit buah. 

Proses fermentasi atau respirasi anaerob dilakukan oleh bakteri untuk memperoleh energi dari karbohidrat dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) dan dengan alkohol atau asam asetat (tergantung pada jenis mikroorganisme) sebagai hasil sampingnya. 

Dalam pembuatan Eco Enzyme, baik alkohol, asam asetat, atau keduanya dihasilkan, tergantung pada jenis mikroorganisme yang ada pada potongan sisa kulit buah. Kedua zat tersebut memiliki sifat sebagai disinfektan.

Proses pembuatan Eco Enzyme akan melepaskan gas ozon yang dapat mengurangi karbondioksida di atmosfer yang memerangkap panas di awan. Hal ini dapat mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. 

Selain itu, Eco Enzyme memiliki beberapa fungsi lain seperti membantu siklus alam untuk memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah dan juga membersihkan air yang tercemar karena sifatnya yang mampu memecah konsentrasi air kotor menjadi air bersih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun