Mohon tunggu...
imliyaul
imliyaul Mohon Tunggu... Lainnya - .

..

Selanjutnya

Tutup

Money

Keterkaitan Peningkatan Transportasi dengan Penggunaan Lahan di Kota Surabaya

30 Oktober 2020   12:49 Diperbarui: 30 Oktober 2020   13:10 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perkembangan kegiatan perekonomian suatu kota tentunya akan mempengaruhi perkembangan kota tersebut. Dengan peningkatan itu, masyarakat akan tertarik untuk berpindah dan meningkatkan kesejahteraannya yang akan mengakibatkan permintaan lahan semakin meningkat. Dengan meningkatnya permintaan lahan, persaingan penggunaan lahan juga akan meningkat sesuai dengan prinsip ekonomi bahwa pemilik atau pengguna lahan akan selalu meningkatkan dan memaksimalkan penggunaan lahannya. Pemaksimalan penggunan lahan tersebut akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan pemanfaatan lahan.

Pada artikel ini penulis akan mengulik permasalahan mengenai tata guna lahan dan perumahan di wilayah Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya yang telah berkembang hingga membentuk Kawasan Metropolitan Gerbangkertasusila. Perkembangan Kota surabaya yang sangat pesat ini tentunya disertai dengan munculnya masalah perkotaan. Saat ini permasalahan perkotaan yang paling menonjol di Surabaya adalah kepadatan penduduk, persampahan, sanitasi, dan kualitas air. 

Penggunaan lahan di Surabaya masih didominasi dengan lahan non produktif seperti pemukiman dan perumahan berdasarkan data tata guna lahan tahun 2008. Hal ini bukan menjadi patokan, karena data tersebut memiliki selisih waktu 12 tahun pada saat ini dan sangat memungkinkan terjadinya pergeseran pada data tata guna lahan tersebut. Namun, sektor perumahan merupakan sektor yang sangat penting mengingat perkembangan Kota Surabaya beberapa tahun yang akan datang.

Lokasi yang strategis dan kepesatan perkembangannya sangat mempengaruhi keragaman harga tanah di Kota Surabaya. Keragaman harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

  1. Aksebilitas.
  2. Kelengkapan infrastruktur dan fasilitas.
  3.  Keamanan lingkungan.
  4. Pola penggunaan lahan sekitar.
  5. Ketersediaan alat transportasi yang memadai.

Peningkatan layanan transportasi sangat menentukan kenaikan harga tanah karena masyarakat akan menganggap lokasi tersebut dapat dengan mudah diakses. Mengapa demikian? Karena dengan peningkatan tersebut tentunya disertai dengan pengurangan biaya transportasi, sehingga masyarakat akan mengalihkan penggunaan uang tersebut untuk kegiatan perekonomian lain seperti membeli lahan untuk dihuni. Contohnya seperti perumahan-perumahan di sekitar jalan tol yang memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan dengan perumahan-perumahan yang memiliki jarak lebih jauh dari jalan tol.

Hal itu dapat memberikan dampak positif dengan meratanya wilayah pemukiman dan mengurai kepadatan penduduk pada suatu wilayah tertentu. Namun, harga lahan yang tidak mendapat pengaruh dari peningkatan layanan transportasi tersebut juga tidak mungkin menurun.

Dengan adanya peningkatan layanan transportasi, pergerakan barang, jasa, informasi, dan manusia menjadi lebih mudah. Hal tersebut tentu tidak lepas dari perencanaan pengembangan lahan yang akan menentukan pengadaan sarana dan prasarana transportasi yang menyebabkan adanya interaksi.

Untuk itu, instansi yang bersangkutan harus memperhatikan dan mengendalikan aktivitas tata guna lahan. Dengan adanya aktivitas tata guna lahan tersebut, orang-orang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan layanan transportasi yang ada, sehingga menimbulkan pergerakan atau arus orang, kendaraan, barang dan jasa. Pengendalian tersebut sangat penting untuk peningkatan fasilitas transportasi yang dapat bermanfaat dan berdayaguna seoptimal mungkin, bukan untuk mewujudkan kepentingan investasi semata.

Kesimpulannya, transportasi memiliki peran penting dalam perkembangan dan pembangunan kawasan perkotaan khususnya di Kota Surabaya. Dengan meningkatnya layanan transportasi, tata guna lahan juga ikut terdampak yang menyebabkan keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Seperti dalam hal pengurangan biaya transportasi yang dapat meningkatkan luas lahan yang dipakai sehingga dapat mengurai kepadatan di wilayah tertentu.

Eprints.umm.ac.id. 2020. [online] Available at: [Accessed 27 October 2020]. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun