Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Idiom Dalam Bahasa Banjar

10 Juli 2012   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Layaknya bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu, bahasa Banjar yang banyak digunakan di wilayah Kalimantan Selatan, beberapa daerah di propinsi Kalimantan lainnya, Riau (terutama di Indragiri Hilir), bahkan Malaysia, juga memiliki ungkapan atau idiom, yang mana jika diartikan secara harfiah sangat jauh dan berbeda maknanya dari yang dimaksud.

Ini merupakan beberapa ungkapan atau idiom yang sering digunakan dalam bahasa Banjar dewasa ini.
-MANGABUAU; berasal dari kata dasar "kabuau", adalah sejenis buah yang banyak tumbuh di bantaran sungai di daerah Kalimantan. Adapun maksud idiom ini adalah; bohong atau hal-hal yang terkait dengan kebohongan.
Contoh kalimat : "Ikam lah mangabuau haja gawian."
Artinya : "Kerjaanmu itu cuma berbohong saja."
"Dasar Pangabuau ikam tu." - Artinya : "Dasar pembohong kau."

-MAHALABIU; asal katanya adalah "halabiu", atau sebuah tempat di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang bernama Alabio, terkenal dengan peternakan itiknya, dan tempat pertama kali Ormas Muhammadiyah masuk di wilayah Kalimantan Selatan. Kata "Halabiu" dikarenakan pengucapannya dalam dialek Banjar.
Arti dari idiom "Mahalabiu" ini adalah; seseorang yang sangat pandai bersilat lidah dalam berbicara terhadap lawan bicaranya untuk mengelabui.

-BATAPUNG TALI SALAWAR; arti harfiahnya adalah mengikat erat tali celana. Adapun maksud dari ungkapan ini adalah suatu perbuatan nekad menyangkut membela harga diri. Idiom ini juga berhubungan dengan DALAS HANGIT yang arti harfiahnya adalah; biarpun hangus, maksudnya kurang lebih ungkapan dalam bahasa Indonesia; lebih baik berputih mata daripada berputih hati.

-WAJA SAMPAI KA PUTING; arti harfiahnya adalah baja sampai ke ujung (puting), maksudnya adalah; tak akan menyerah kecuali mati. Ungkapan ini lebih kepada semboyan suku Banjar, terutama untuk membangkitkan semangat pasukan Banjar ketika terjadi perang melawan penjajah Belanda yang dipimpin Pangeran Antasari, yang berhasil menenggelamkan kapal Onrust milik Belanda ndi sungai Barito.

-LIHUM PAPUYU; ungkapan ini terdiri dari 2 kata yang berlainan arti; Lihum, berarti senyum, sedangkan Papuyu merupakan sejenis ikan sungai air tawar. Maksud idiom ini menggambarkan sebuah senyum yang sangat memikat.

-KASASAHANGAN; akar katanya adalah "sahang", sebutan untuk merica atau lada dalam bahasa Banjar. Idiom ini menggambarkan seseorang yang tak sabar untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Contoh kalimat : "Umai lah ikam kasasangan handak tulak ka Jakarta."
Artinya : "Waduh, rupanya kamu sudah ingin sekali pergi ke Jakarta."

-DI PAHUJUNGAN BURUNG BABUNYI; artinya harfiahnya adalah "di penghujung burung berbunyi". Maksud idiom tersebut adalah untuk menunjukkan suatu tempat atau lokasi yang sangat terpencil.

Nah, saya kira ini dulu beberapa ungkapan atau idiom dalam bahasa Banjar yang dapat saya ungkap dalam tulisan kali ini, sampai jumpa di lain tulisan yang masih mengungkap hal-hal dalam bahasa Banjar. Dan saya berharap ini ada gunanya bagi pembaca sekalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun