JAKARTA - Kebijakan strategis yang diluncurkan Direktorat Jenderal Imigrasi akan
berdampak signifikan terhadap peningkatan di bidang pariwisata. Demikian
disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga
Salahuddin Uno di tengah diskusinya bersama Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim
saat meninjau fasilitas keimigrasian Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat
(13/01/2022).
"Bandara Soekarno-Hatta masuk Top 5 di ASEAN dari segi kedatangan. Dengan dibuka
kembalinya lalu lintas internasional di Tiongkok, maka diproyeksikan akan terjadi
peningkatan angka kedatangan WNA," ujar Sandiaga.
Ia menambahkan, saat ini volume penerbangan internasional semakin tinggi. Di tahun
2023 ditargetkan sebanyak 7,4 juta perlintasan masuk-keluar Indonesia. Mencermati
potensi yang ada, Sandiaga berharap dunia kepariwisataan Indonesia akan bangkit di
bawah kepemimpinan Dirjen Imigrasi yang baru.
Menyambut pernyataan tersebut, Dirjen Imigrasi menyatakan bahwa pihaknya tengah
berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk untuk memperoleh hasil yang positif dalam
peningkatan layanan. Silmy menekankan, Imigrasi harus berkolaborasi dengan
stakeholders terkait untuk mempublikasikan Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di
berbagai tempat yang berpotensi mendorong keterpaparan (exposure) khalayak
terhadap produk keimigrasian.
"Masih cukup banyak Warga Negara Asing (WNA) yang belum paham betul mekanisme
e-VOA. Padahal, ini fasilitas yang praktis dan memudahkan. Kita harus bersama-sama
mempublikasikan e-VOA di semua tempat, bahkan mungkin di pesawat. Jangan hanya
di terminal kedatangan dan keberangkatan," tutur Silmy.
Tak cukup sampai di sana, Imigrasi juga mengupayakan semua pembayaran pelayanan
keimigrasian, perizinan dan bahkan overstay dapat dilakukan secara daring. Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk mendasari pelaksanaan mekanisme tersebut juga akan
segera diajukan ke Kementerian Keuangan.
Selain transformasi dari segi kesisteman, Ditjen Imigrasi merencanakan eksekusi
kebijakan Golden Visa, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Golden Visa
akan menargetkan WNA dari kalangan menengah ke atas, khususnya pebisnis dan
talenta global untuk berkontribusi membangun perekonomian nasional.
"Global talent, investor dan wisman lansia mancanegara yang akan menjadi turunan
dari Golden Visa. Visa ini akan berasal dari Second Home Visa. Saya bersama
rekan-rekan jajaran keimigrasian sedang melancarkan usaha-usaha terbaik agar bisa
mempercantik wajah Imigrasi di mata dunia," pungkasnya.