Mohon tunggu...
Imanul Yaqien
Imanul Yaqien Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Random

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mampu Itu Bukan tentang Materi, Melainkan Hati

4 November 2022   09:20 Diperbarui: 4 November 2022   09:32 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Memiliki segala hal yang berupa fisik bukanlah sebagai penjamin kita akan mudah bahagia, karena bahagia tidak terletak pada materi. Namun, bahagia itu ada pada dirimu sendiri. Terlepas dari banyaknya harta, pandainya, banyaknya orang yang mengagumi, jika rasa syukur belum melekat pada hati, Jika menerima bukanlah sebagai jalan hati kita sebagai hamba, maka bahagia akan sulit mendekati.

Harta dan benda bukanlah tujuan akhir hidup, karena hidup bukanlah tentang itu. Dalam Islam sendiri, di katakan bahwa "Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang bermanfaat bagi orang lain". Dari ajaran ini, bisa di tarik bahwa hidup adalah bagaimana caranya kita bisa berbagi kebermanfaatan dengan orang bahkan makhluk lain dan yang terpenting adalah menjalankan perintah dari keyakinan masing-masing dengan baik.

Tidak sedikit dari kita menganggap bahwa yang terpenting bisa merasakan makan setiap hari merasa cukup sebagai rasa syukur dan menerima selebih lebarnya dada. Dari sisi lain, banyak dari kita yang memiliki banyak sesuatu yang lebih belum bisa merasa cukup bahkan sesuatu tersebut bisa di rasakan orang banyak namun belum bisa bersyukur dan menerima apa-apa yang telah di rasakan.

Setiap makhluk mempunyai rezeki yang berbeda-beda, karena rezeki bukanlah tentang materi saja melainkan tentang kenikmatan dan rasa cukup juga termasuk rezeki. Jika rezeki di artikan hanya sesuatu yang berharga dan bisa digunakan maka rasa cukup akan mudah kita rasakan. Jika mampu diartikan sebagai kecukupan batin maka akan banyak yang sadar bahwa mereka juga termasuk orang yang mampu. Contoh kecilnya, orang yang memiliki harta sedikit, tetapi merasa kecukupan yang sangat besar bahkan berbagi kebahagiaannya.

Ketika seseorang sudah berada di posisi merasa cukup akan ada rasa menerima takdir apapun, akan ada rasa yang harus kita bagi termasuk kebahagiaan. Bahagia menurut orang yang merasa cukup adalah sederhana, karenanya mampu bukan tentang materil melainkan tentang bagaimana hati kita bisa terbuka atas sesuatu yang kita lihat. Tapi ada garis bawah yakni mengenai ilmu, jangan sampai kita merasa cukup atas ilmu yang kita dapat dan terima, karena ilmu tidak akan pernah habis dan harus di cari sampai kapanpun.

Oleh karena itu, mampu itu bukan selalu berhubungan dengan hal yang konkreat tanpa melihat hal yang abstrak. Bersyukur termasuk salah satu hal yang bisa dikatakan mampu, mampu merasa cukup atas apa-apa yang kita rasakan. Dari rasa cukup itu kita akan ada rasa untuk berbagi kepada orang lain, dari sinilah kita akan tahu bagaimana mahal dan susahnya kekayaan hati kita dapatkan, karena mampu bukan sekedar harta, benda ataupun pangkat melainkan bagaimana caranya kita merasa cukup dan berbagi dengan adanya rasa hati yang dalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun