G20. Istilahnya sebagai presidency. Ini bukan pekerjaan sepele dan mudah.Â
Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggaraanDua puluh Kepala Negara dunia berkumpul. Banyak hal yang harus diperhatikan. Pulau Bali yang telah menjadi magnet dunia dengan kepariwisataannya dipilih menjadi tempat penyelenggaraan G20.
Bisa dibayangkan bagaimana ribetnya melayani para pemimpin dunia dengan delegasinya yang mungkin juga tidak mudah untuk diatur. Satu pemimpin aja Paspampres nya bisa puluhan. Lha ini duapuluh pemimpin, Â delegasi yang kita urusi bisa ratusan.
Saya tidak hendak menyoroti hasil pertemuan nya namun mencoba mengulik serba serbi penyelenggaraan nya. Mulai dari penyambutan saat mereka datang sampai mengantar mereka ke tempat penginapan yang sangat mewah.Â
Dari sini tentu sudah diatur sedetail mungkin siapa yang menyambut mereka. Bagaimana bentuk penyambutannya. Pengamanannya. Pesawat diparkir di mana. Para delegasi yang menyertainya menginap di mana.
Penyusunan time schedule yang sangat detail dan rapi sangat menentukan suksesnya penyelenggaraan G20 ini.Â
Bisa dibayangkan berapa ribu orang yang terlibat sebagai "panitia penyelenggara" nya. Kalau sukses, tentu panitia ini perlu diberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Ada yang luput dari perhatian dalam penyelenggaraan G20 ini. Yakni keterlibatan Angkatan darat, laut dan udara dengan peralatan alutsista nya yang canggih.Â
Panglima TNI dan Kapolri kita benar-benar menampakkan keseriusannya menjaga keamanan wilayah penyelenggaraan G20 ini.Â
Ada satu tim pengaman khusus dari Bali yang tidak dipunyai negara lain, yakni "satgas adat Bali" yang disebut Pecalang. Mereka ikut menjaga suasana di daerah Bali.
Dari segi adat dan budaya sudah tidak diragukan lagi. Bali sudah menjadi magnet dunia. Lewat para jurnalis dari stasiun TV para peserta G20 yang ikut meliput tentu saja akan semakin meningkatkan pariwisata Indonesia di mata dunia.Â