Meskipun Golkar menyanggah dan berusaha membantah adanya inisiasi partai tersebut untuk mengusung manusia superhero, manusia separuh baja, berotot kawat bermuka innocence Setya Novanto sebagai cawapres bagi pilpres 2019 nanti. Sebuah usulan yang menurut hemat penulis adalah sebuah opsi yang dramatis, mendebarkan, spektakuler dan ciamik. Opsi yang sangat patut diperhitungkan, dipertimbangkan, dimusyawarahkan dan lalu diputuskan secepat-cepatnya. Survei Median yang dirilis kemaren sekalipun cukup representatif namun masih berpeluang untuk terkoreksi jika ada opsi seperti pasangan di atas.
Membayangkan aksi Jokowi dengan kader Golkar yang gaek, Jusuf Kalla saja yang tidak begitu sakti dan anti goresan saja Indonesia telah menjelma menjadi negara ketiga sedunia yang terbaik perekonomiannya, apalagi jika kelak 2019 dilanjutkan dengan Setya Novanto. Seorang politisi kelas wahid yang mencitrakan bahwa umpatan, teror, hinaan dan tuduhan yang tidak manusiawi tidak akan pernah menggilas eksistensinya.
Mari kita hitung plus-plus karena tidak akan ada plus-minus jika pasangan yang luar biasa ini menjadi orang nomor satu dan dua Republik ini.Â
- Jokowi yang brilyan dengan kemampuannya mengelola Kabinet Kerja 3X di periode ini akan semakin excellent dan prospektif sekali jika di dampingi oleh Setya Novanto yang piawai menjaga marwah Partai Golkar.
- Setya Novanto yang lihai menjaga ritme Senayan hingga tidak berisik saat pemerintahan Jokowi ngomong "apa saja" tentu saja akan menjadi nilai plus yang teramat luar biasa bagi kemakmuran rakyat seluruh Indonesia, dari banda Aceh hingga banda Papua. Sehingga tidak perlu lagi rasanya memberlakukan harga BBM satu rasa dan satu jiwa itu.
- Perpaduan petugas partai dan pemimpin partai adalah perpaduan yang sempurna untuk Indonesia semakin makmur dengan tingginya besaran pajak yang dipetik dari setiap tarikan nafas rakyat. Mungkin saja besok setiap kita buang hajat di wc-wc umum perlu rasanya dikenakan retribusi sehingga keuangan negara yang sudah berlimpah anggarannya semakin surplus. Toh para legislator saat ini telah menjelma menjadi wakil eksekutif bukan?
Indonesia butuh sebuah keadaan yang out of the box seperti petuah para praktisi atau konsultan yang kerap menyampaikan bahwa berfikir di luar kelaziman selalu berinteraksi dengan kesuksesan.
Nah, sebagai rakyat bagaimana pendapat Anda? Setuju?
Salam Ujung Jari!