Judul di atas bermaksud menyibak keindahan hidup yang terpatri  di wilayah pesisir dusun Rajatama, desa Banjarasem, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng - Bali. Falsafi hidupnya mengandung makna bajik, bijak, bujuk keindahan kebersamaan yang mesti ada dalam keniscayaan keragaman masyarakatnya.
Dusun di ujung jalan puluhan meter berbatas pesisir itu bernama dusun Rajatama. Seolah bertutur sebagaimana nama dusun 'Rajatama'. Â Dalam bahasa Jawa makna 'Rajatama' adalah puncak keutamaan. Tentu puncak keutamaan yang dimaksud adalah hidup dalam kebersamaan itu berasal dari konsep nilai-nilai religius.
Dusun yang memiliki MTsN ini sudah barang tentu terbangun tingkah laku religius bagi warga masyarakat yang bersangkutan. Berlangsung secara terus-menerus, keabadian atau kekekalan. Secara harfiah sebuah satuan waktu yang tidak ada batasnya, atau waktu yang tidak berhingga, seperti yang diungkapkan dalam ungkapan damai yang abadi.
Begitulah muslim dusun Rajatama, sehingga pada saat menjelang buka puasa bersama pak Wayan, seorang  non-muslimyang diberikan amanah oleh pewakaf tunggal masjid Ar-Rahmah ini memberikan testimoninya bermuat suatu pesan, "kebersamaan adalah ritual utama di masjid Ar-Rahmah ini," sebagaimana wasiat pewakaf tunggal yang dibacanya.
Dalam sambutannya  terkait pandemi Covid 19, ia juga mengingatkan kepada masyarakat yang hadir agar tetap senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang di atur oleh pemerintah. Apalagi  saat ini seperti yang dilansir gubernur Bali, Wayan Koster  terdapat  varian baru. "Tetaplah berdoa dan menerapkan protokol kesehatan," tegas Jumari skretaris MUI Provinsi Bali itu.
"Tujuan kami ke sini adalah silaturrahim dan menyapa masyarakat, karena kita tahu bahwa manfaat dari silaturrahim itu dapat memanjangkan usia dan barakah hidupnya. Selain itu, kami ingin berbagi apa yang bisa kami berikan dan tidak dilihat dari sisi materi tapi dari sisi silaturrahimnya." Tuturnya. Selain paket sembako, paket amplop, dan Insha Allah 3 buah buku tebal terbitan Japan berjudul "Indonesian Reef Fishes" ini sangat cocok bagi masyarakat setempat dimana kampung yang hanya puluan meter berbatasan dengan pantai yang landai dan tenang. Barakallah, semoga bermanfaat.
Ketua Takmir Masjid Ar-Rahman, Sudirman mengungkapkan kegembiraannya  saat berlangsung  ramahtamah  di rumahnya,  "terasa  berhutang  silaturrahim,"  ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa  senang sekali dengan hadirnya rombongan STAI Denpasar yang telah meluangkan waktunya melangkahkan kaki ke kampung ini. "Kami senang karena kunjungan ini bukan hanya silaturrahim saja tetapi juga disertai membawa paket sembako," tegasnya.