Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Napak Tilas Perjalanan Nabi Adam hingga Rasul Muhammad SAW

17 Juli 2019   14:53 Diperbarui: 17 Juli 2019   15:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut saja istilah syara' sebagai ibadah umrah/haji. Kegiatan ini adalah Ritual Pedestrian Patrilineal Suli yang pelaksanaannya pernah dilakukan Rasul Muhammad Saw., bertujuan pendekatan diri kepada Allah Swt.

Beberapa tempat ibadah dengan tujuan mengingat atau napak tilas para nabi itu diantaranya ketika para jemaah haji melaksanakan tawaf dimana tempat tersebut pernah menjadi tempat tinggal nabi Adam sekaligus tempat ibadah baginya.

Keturunan nabi Ibrahim As., kemudian memperbaiki dan menyucikan lagi tempat tersebut sebagai tempat tinggal sekaligus juga sebagai tempat ibadah juga.

Pada saat zaman Rasulullah Saw tempat tersebut seperti lagi saat zaman nabi Ibrahim. Beliau Rasul Muhammad Saw dan umatnya munyucikannya lagi sebagai tempat ibadah yang penuh berkah.

Diantara tempat yang dijadikan sebagai napak tilas para nabi dan keluarganya diantaranya adalah tempat Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Mas'a, Arafah, Muzdalifah, Jamarat. Diantara tempat yang bersejarah tetapi tidak masuk dalam persyaratan ketentuan umrah/haji masih banyak lagi berada baik di Mekah atau Madinah.

Ibadah umrah/haji adalah ibadah wajib sekali seumur hidup bagi muslim/muslimah yang mampu melaksanakan ibadah, baik kemampuan jasmani maupun rohani. Pelaksanaan ibadah ditentukan waktu dan tempatnya sesuai ketentuan syariat Islam.

Pelaksanaan ibadah yang melibatkan umat seluruh dunia dengan berbagai latar belakang memerlukan pengarahan, pembimbingan, perhatian semua komponen bangsa.

Pelaksanaan umrah/haji menurut UU dengan tujuan agar pelaksanaan umrah/haji, disamping pelaksanaannya sesuai tuntunan syariah Islam dimaksudkan juga agar ibadah tersebut mempunyai implikasi marwah kehidupan, baik dampak pribadi, masyarakat, Nusa dan bangsa.

Keterlibatan pelaksanaan ibadah umrah/haji sudah sewajarnya ditangani oleh berbagai elemen, baik perorangan, masyarakat, dan pemerintah. Dengan intensitas pengarahan dan pembinaan pelaksanaan ibadah umrah/haji yang sedemikian mengarah yang lebih baik itu muaranya kembali pada berbagai kebaikan bagi semua komponen bangsa. 

Demikian simpulan pemateri H. Nasihuddin dan  Hj. Nurmahayati, mewakili PHU Kanwil Provinsi Bali saat mengakhiri pembinaan para Karu, Karom--petugas haji berasal dari kabupaten/kota se-Bali di Masjid Al-Amin Prajaraksaka Kepaon, Denpasar, (16/7).

dok. Al-Ahyat
dok. Al-Ahyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun