Mohon tunggu...
IMAM IFANTO
IMAM IFANTO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berhidroponik, Meski Sederhana Namun Penuh Makna

15 November 2018   20:50 Diperbarui: 15 November 2018   20:59 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Media tanam hidroponik dibagi menjadi 2 macam yaitu media tanam organik (arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar pakis, arang sekam, gambut) dan media tanam anorganik (rockwool, hidroton, perlite, zeolite, kerikil, pasir). Sedangkan untuk sistem hidroponik sendiri yang familiar di masyarakat antara lain sistem wick (sumbu), rakit apung, NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Tchnique), Drip System (tetes/fertigasi), dan aquaponic.

Untuk mulai berhidroponik tidak harus langsung skala industri kita bisa belajar dari skala hobi atau rumahan. Hidroponik itu tidak perlu menggunakan bahan yang mahal. Kita dapat memanfaatkan barang bekas dilingkungan sekitar kita misalnya botol bekas, jrigen, styrofoam, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, berikut adalah langkah-langkah membuat hidroponik sederhana dengan sistem wick (sumbu) dan rakit apung.

1. Sistem Wick (sumbu)

  • Siapkan botol atau gelas bekas, kemudian botol dipotong pada bagian  tengah. Setelah itu bagian atas dibaik dan diisi dengan media tanam  seperti kerikil, sekam, sabut kelapa dll (jangan lupa tambahkan sumbu).  Botol bagian bawah diisi air nutrisi dan selanjutnya bibit siap ditanam.
    sistem wick /dokpri
    sistem wick /dokpri

2. Sistem Rakit

Hidroponik rakit apung ini menerapakan sistem yang sederhana, karena hanya menggunakan prinsip penggenangan. Akar tanaman dibiarkan terendam dalam air nutrisi. Pada sistem ini tidak menggunkan sumbu, hal inilah yang membedakan sistem wick dan sitem rakit apung. Berikut adalah tahapan untuk membuat hidroponik rakit apung.

  • Persiapkan baskom (untuk tempat air nutrisi) dan styrofoam
  • Lubangi styrofoam sesuai dengan ukuran pot yang akan digunakan (jika tanpa netpot dapat  dilubangi 2 cm dan jika menggunakan netpot dari pabrikan dapat dilubangi 5 cm)
  • Setelah itu baskom diisi dengan air nutrisi, kemudian lembaran styrofoam diletakkan diatas air nutrisi dan letakkan bibit di lubang styrofoam. Hidroponik rakit apung sudah siap digunakan.

dokpri
dokpri
Agar pertumbuhan tanaman menjadi maksimal, disarankan untuk menggunakan aerator. Fungsi dari aerator ini adalah untuk menghasilkan dan menambah oksigen yang di dalam air nutrisi. Selain itu dengan menggunakan aearator nutrisi akan lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Banyak keuntungan dan kelebihan dari hidroponik tersebut, diantaranya menghemat penggunaan air, tidak perlu melakukan penyiraman, dapat melakukan budidaya tanaman di berbagai tempat, tidak tergantung musim, tanaman lebih bersih dan higienis, perawatan lebih mudah, bebas pestisida, dan masa panen lebih cepat.

Setelah mengetahui cara membuat hidroponik sederhana berikut adalah penjelasan menganai peran nutrisi bagi tanaman. Budidaya tanaman secara hidroponik tidak dapat lepas dengan yang namanya air dan nutrisi. Budidaya hidroponik walaupun didukung dengan lingkungan sekitar yang mendukung tapi jika nutrisi yang digunakan kurang tepat sama saja tidak dapat mendukung pertumbuhan dan berkembang tanaman dengan maksimal.

Nutrisi dan air itu ibarat makanan dan minuman bagi manusia. Pemberian nutrisipun harus diperhatiakn dan jangan sampai berlebihan. Prinsipnya adalah tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan maksimal jika lingkungan dan kebutuhan haranya terpenuhi. Bibit tanaman itu ibarat bayi, dimana sangat dibutuhkan perawatan yang dapat dibilang istimewa. Agar manusia tumbuh sehat, maka sejak kecil "bayi" harus diberikan makan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan usianya. Semua harus dilakukan dengan bertahap, dimulai dari yang mudah dicerna (cair) oleh bayi seperti ASI (Air Susu Ibu), kemudian meningkat menjadi agak lunak seperti bubur, dan sampai akhirnya manusia dapat mengkonsumsi makanan yang lebih keras teksturnya bahkan sulit untuk dicerna.

Ilustrasi diatas dapat dikatakan sangat mirip dengan budidaya hidroponik. Dimana pada saat tanaman masih dalam kondisi bibit "bayi" cukup diberi air saja hingga bibit berdaun 4 yang terdiri dari 2 helai daun lembaga dan 2 helai daun sejati atau berusia 10 hari setelah semai. Belum diberikannya nutrisi pada usia tersebut dikarenakan bibit masih memiliki cadangan makanan berupa lembaga (lembaga merupakan kelopak biji yang berubah menjadi daun semu/kotiledon).

Setelah bibit berumur 11 hari setelah semai barulah bibit tanaman diberi nutrisi dengan konsentrasi yang rendah. Konsentrasi yang diberikannyapun harus sesuai dengan kebutuhan, jenis dan umur tanamannya. Makin dewasa tanaman tentunya akan membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibanding saat masih kecil. Sehingga sangat perlu dan penting untuk menambah konsentrasi nutrisinya.

Pemberian nutrisi dengan cara bertahap artinya adalah takaran nutrisi yang diberikan mulai dari yang paling encer kemudian meningkat menjadi pekat sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Penambahan atau pemberian nutrisi dapat dilakukan hingga batas maksimal (sesuai yang dibutuhkan oleh tanaman) dan jangan sampai melebihi konsentrasi yang telah ditentukan. Karena jika sampai melebihi konsentrasi (ambang batas) maka tanaman bisa mengalamai keracunan bahkan dapat mengalami kematian. Dalam hal ini setiap tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami dengan baik tentang kebutuhan nutrisi dari jenis dan umur tanaman, supaya pemberian nutrisinya tepat sehingga hasil panennya pun dapat memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun